kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dirut Logindo lebarkan sayap ke bisnis wisata


Selasa, 23 September 2014 / 08:05 WIB
Dirut Logindo lebarkan sayap ke bisnis wisata
ILUSTRASI. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memberi isyarat saat berbicara pada pembukaan Konferensi Laut PBB 2022 di Lisbon, Portugal, 27 Juni 2022. REUTERS/Pedro Nunes


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Nama pengusaha Eddy Kurniawan Logam sudah tidak asing di industri perkapalan Tanah Air. Namun tidak demikian kalau di industri pariwisata. Baru-baru ini, pria yang juga dikenal sebagai Presiden Direktur PT Logindo Samudra Makmur Tbk itu melebarkan sayap di bisnis pariwisata dengan membangun area wisata bernama Khatulistiwa Park di Pontianak, Kalimantan Barat.

Hanya, Eddy menegaskan jika bisnis pariwisata tersebut terlepas dari Logindo Samudra. Untuk menangani proyek itu, Eddy mendirikan perusahaan bernama PT Mitra Bangun Kota sejak awal tahun ini.  "Ini bukan Logindo tapi usaha pribadi saya untuk menata ulang kawasan Tugu Khatulistiwa di Pontianak," tandas Edy kepada KONTAN, kemarin (22/9).

Rencananya, area wisata tersebut akan menempati lahan seluas tiga hektare (ha)–5 ha. Beberapa wahana wisata yang akan dibangun seperti water park dan taman hiburan. Selain objek wisata, kawasan tersebut juga akan dilengkapi dengan hotel butik yang berisi 80–100 kamar. 

Mitra Bangun tak bekerja sendirian, tapi bekerjasama dengan pemerintah kota Pontianak dan Kodam Tanjungpura. Target penyelesaian proyek area wisata tersebut adalah dua tahun. "Habis ini untuk kontraktor masih akan kami ditenderkan, tapi perhitungkan biayanya sekitar Rp 100 miliar," ujar Eddy.

Pilihan Eddy mengelola Pontianak bukan tanpa alasan. Selain karena kota yang tersohor dengan jeruk pontianak itu adalah kota kelahirannya, Eddy juga melihat potensi besar bisnis pariwisata di Pontianak. Sayangnya dia belum mau blakblakan tentang berapa target pendapatannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×