Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dikabarkan telah melakukan tahapan fit and proper test terhadap para calon Direktur Utama Pertamina. Fit and proper test di berlakukan ke seluruh Direksi yang ada sekarang dan plus ada 6 calon eksternal Direksi.
Dari informasi yang diperoleh nama-nama calon Dirut Pertamina dari eksternal yang sedang menjalani Fit and Proper di PT DDI adalah Budi Sadikin (Dirut Bank Mandiri), Sunarso, (Direksi Bank Mandiri), Zulkifli Zaini (Mantan Dirut Bank Mandiri), Fahmi Muhtar (Mantan Dirut PLN), Dwi Sucipto, (Dirut Semen Indonesia), dan Rinaldi Firmansyah (Mantan Dirut Telkom).
Kabarnya, calon kuat dalam bursa kandidat tersebut adalah Rinaldi Firmansyah yang disebut-sebut diendorse langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Wapres Jusuf Kalla. Sementara lima nama lain hanya sekadar pembanding.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Satya Yudha menyayangkan jika sosok yang berasal dari sektor keuangan duduk di bangku direksi tertinggi Pertamina.
Menurutnya, sosok yang pantas menjadi bos BUMN sekaliber Pertamina adalah sosok yang mengerti bisnis hulu dan hilir dari sektor migas.
"Yah sebaiknya kalau kita meminta sebaiknya orang yang mengerti bisnis hulu dan hilir dari sektor migas. Karena ini menyangkut daripada sensitifitas dari pemahaman energi industri itu sendiri, jadi tidak melulu orang dari sektor keuangan seperti Rinaldi," kata Satya, Minggu (9/11).
Dirinya menegaskan, untuk menjadi Dirut Pertamina, tidak melulu hanya mengandalkan karena dia (calon Dirut) CEO handal dari sektor keuangan. Karena ‘nature’ dari sektor migas tidak sama dengan nature di sektor keuangan.
"Nature dari sektor minyak dan gas bumi itu tidak seperti itu, baiknya itu diisi oleh sosok yang sudah bergelimangan pengalaman di sektor migas," ujarnya.
Sementara itu Pengamat Energi sekaligus Koordinator Indonesia Migas Watch Tri Widodo juga mengatakan bahwa hanya putra Pertamina asli yang tahu betul kondisi perusahaan saat ini. Hanya orang internal yang tahu korporat kultur yang ada di perusahaan plat merah itu.
"Yang paling baik itu dari internal. Dan hanya orang Pertamina saja yang mengerti cara membesarkan Pertamina," katanya.
Dikatakan Widodo, BUMN sekaliber Pertamina sangat membutuhkan sosok seorang pemimpin yang 'expert' di bidangnya.
"Pertamina itu kan membutuhkan seorang yg expert. Membutuhkan seorang yang paham manajemen perusahaan perminyakan, Rinaldi kan orang keuangan," katanya.
Ia menilai, Rinaldi adalah sosok yang tidak expert di Telkom. Terbukti bagaimana kinerja Telkom memburuk dibawah kepemimpinannya. "Kalau dari dalam tentu mengetahui corporate culture," tegasnya, (Wahyu Aji)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News