Reporter: Kiki Safitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PLN Sofyan Basir anggap melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sebagai ancaman bagi BUMN sentrum ini. Sebelumnya diketahui dollar AS sempat menyentuh Rp 14.400, meski pada turun ke level Rp 14.200.
Menyikapi hal ini, sofyan mengaku akan melakukan langkah hedging. Ini karena kebanyakan kegiatan operasional PLN menggunakan transaksi dollar AS.
"Pasti lakukan adjusment. Suka tidak suka jadi beban buat kita. Sebagian kita kan pembayaran pakai dolar," kata Sofyan sat ditemui di acara Halal Bihalal Mentri BUMN Rini Soemarno di Kungingan Jakarta Selatan, Sabtu (30/6).
"Jangka pendek 1 tahun kita hedging," tambahnya.
Sofyan berharap ini hanya akan terjadi sementara saja. Karena menurutnya akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar berimbas pada biaya operasional yang melonjak.
"Mudah-mudahan berharap ini sementara. Sesuai dengan pernyataan gubernur BI, bahwa mudah-mudahan kita berharap ini hanya sementara. Memang lompatan signifikan yah sudah sampai Rp14.400," katanya.
Masalah ini tak hanya berpengaruh pada biaya operasional yang melonjak, namun juga terkait dengan laba PLN di akhir tahun.
"Iya ada (pengaruh terhadap biaya operasional). Kalau bicara modal pada saat nya kita tutup buku baru kita kena. Tapi ini kan belum sampai, mudah-mudahan bisa turun lagi sehingga kita bisa menghitung yang lebih real. Akhir tahun tentu menggerus kita punya keuntungan." tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News