kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Distribusi 2,4% BBM subsidi diperebutkan


Selasa, 02 Oktober 2012 / 08:00 WIB
Distribusi 2,4% BBM subsidi diperebutkan
ILUSTRASI. Marco Asensio jadi target banyak klub Liga Inggris, Real Madrid masih bimbang


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Tender distribusi bahan bakar minyak (BBM) untuk kawasan terpencil sudah dibuka. Badan Pelaksana Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) saat ini sudah menerima proposal tender dari empat perusahaan distributor minyak seperti PT Pertamina (Persero), PT Shell Indonesia, PT Aneka Kimia Raya (AKR) Corporindo, dan PT Surya Parna Niaga (SPN).

Para peserta tender itu tentu lagi harap-harap cemas untuk bisa memenangkan tender. Maklum, alokasi BBM bersubsidi untuk kawasan terpencil kali ini lumayan besar, yakni 2,4% dari total BBM subsidi 2013 yang sebesar 46,01 juta kiloliter (kl), atau sebesar 1,1 juta kl. Bandingkan dengan tender serupa di tahun ini yang cuma 0,4% dari total BBM bersubsidi sebesar 40 juta kl, atau hanya sebesar 160.000 kl saja.

Djoko Siswanto, Direktur BBM BPH Migas, mengaku saat ini sedang mengevaluasi empat perusahaan itu. Evaluasi meliputi pemeriksaan dokumen, sumber pasokan, hingga verifikasi kesiapan infrastruktur tangki dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Calon distributor juga diwajibkan memiliki minimal dua wilayah pendistribusian.

Dia memastikan, BPH Migas tidak mensyaratkan peserta tender untuk memiliki kilang minyak sendiri. "Kami tidak wajibkan. Yang penting mereka punya kontrak suplai dan tempat penyimpanan minyaknya," jelas Djoko.

Menurut Djoko, besarnya persentase BBM bersubsidi yang ditenderkan karena keuntungan bagi distributor hanya mencapai Rp 180 per liter. Keuntungan segitu jelas tidak menguntungkan jika distribusinya hanya sedikit dan hanya di satu wilayah. "Peningkatan volume agar distribusi BBM bersubsidi bisa sampai hingga daerah terpencil yang selama ini tidak dijangkau Pertamina," kata Djoko.

Suresh Vembu, Presiden Direktur AKR mengatakan, AKR telah menyiapkan terminal penyaluran BBM, 31 SPBU, dan infrastruktur di 19 lokasi di seluruh Indonesia.

"Kami memiliki 140 tangki, berkapasitas masing-masing sekitar 549.000 kl. Kami berharap bisa memperoleh kuota distribusi BBM bersubsidi yang lebih besar dbanding di tahun ini," imbuhnya.

Tahun ini, AKR menyalurkan BBM bersubsidi sebanyak 22.000 kl premium dan sebanyak 90.000 kl solar.

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, pelaksanaan tender sepenuhnya kewenangan BPH Migas, jadi Pertamina tentu siap terhadap segala keputusan BPH Migas. "Kami hanya menunggu saja," ungkap Ali.                                     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×