kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ditargetkan terbentuk tahun ini, Holding BUMN Pangan dinilai terintegrasi hulu-hilir


Jumat, 19 Maret 2021 / 17:38 WIB
Ditargetkan terbentuk tahun ini, Holding BUMN Pangan dinilai terintegrasi hulu-hilir
ILUSTRASI. Ditargetkan terbentuk tahun ini, Holding BUMN Pangan dinilai terintegrasi hulu-hilir.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

Badan Ototitas Pangan tersebut berfungsi sebagai regulator, sedangkan nantinya Bulog bisa berfungsi sebagai lembaga operasional (operator). "Posisi idealnya memang begitu. Ada pembentukan Badan Otoritas Pangan sebagai regulator, Bulog sebagai operatornya," ungkap Dwi.

Mengenai induk holding, Dwi berpandangan PT RNI menjadi pilihan yang ideal dibandingkan anggota lainnya. "RNI lebih tepat (sebagai induk). Dari kinerja paling baik, dan jaringannya juga sangat besar," pungkasnya.

Sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI Senin (15/3) lalu, Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Arief Prasetyo Adi mengatakan pembentukan holding BUMN klaster pangan terus dikebut. 

Kata dia, saat ini telah dilakukan pengembangan kajian dan analisis pembentukan holding BUMN klaster pangan. Kemudian, sosialisasi kepada 8 BUMN pangan lain yang akan menjadi anggota holding BUMN pangan telah dilakukan secara paralel.

“Proses hari ini, izin prakarsa inisiatif sudah disampaikan kepada presiden, kemudian berikutnya proses PAK pembahasan antar kementerian, dan berikutnya harmonisasi. Target kami semua kuartal tiga tahun ini sudah harus terbentuk,” ungkap Arief.

Baca Juga: Pengamat menilai perusahaan BUMN perlu dukungan pemerintah untuk penguatan daya saing

Inisiatif-inisiatif strategis holding BUMN pangan telah disiapkan untuk pengembangan klaster pangan ke depan. Mulai dari integrasi dari value chain, perluasan lahan, holding BUMN pangan dan restrukturisasi perusahaan, dan kolaborasi dengan lembaga penelitian.

Termasuk pengembangan talenta berkualitas, kemitraan teknis, infrastruktur, teknologi pertanian dan budidaya, supply chain yang terhubung, peningkatan produktifitas perusahaan, perluasan korporasi pertanian, petani dan UMKM, dan nilai kinerja ekonomi.

“Target kita ke depan memang kita harus bisa menjadi pengekspor pangan berkualitas,” ujar dia.

Menurut Arief, RNI diminta untuk memimpin klaster holding BUMN pangan. Saat ini, tengah dipetakan mulai dari input, produksi, primary processing, storage, trading, distribution dan retail sales.

Nantinya, akan ada satu kesatuan mulai dari hulu sampai hilir dari sembilan BUMN klaster pangan. Jika dilihat pemetaannya mulai dari beras, jagung, ayam, sapi, kambing, ikan cabai, bawang, gula dan garam. Hal ini nantinya akan terhubung dalam satu satu supply chain dan di ujungnya sampai dengan retail sales.

“Kesulitan kita adalah memang di hilir, jadi apabila ada program-program pemerintah yang in line dan bisa mendukung Bulog, RNI dan klaster pangan ini akan sangat baik untuk di Indonesia,” tutur Arief.

Selanjutnya: Perindo Berencana Ubah Bentuk Badan Hukum

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×