Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menawarkan program pensiun dini karyawan. Manajemen GIAA berdalih langkah itu diambil sebagai upaya untuk memulihkan kinerja maskapai plat merah tersebut di tengah tekanan pandemi covid-19.
Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) pun buka suara terkait tawaran tersebut. Ketua Harian Sekarga Tomy Tampatty membeberkan, pihaknya sudah menyampaikan tanggapan kepada direksi GIAA mengenai langkah restrukturisasi perusahaan.
Sedangkan mengenai tawaran pensiun dini, Tomy menyampaikan bahwa Sekarga tidak dalam posisi mendukung ataupun menolak. Tapi, dia menegaskan Sekarga memahami kondisi perusahaan Garuda Indonesia yang saat ini tengah lesu terhantam pandemi.
Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) diprediksi kembali rugi tahun ini
Sekarga mengingatkan, rencana restrukturisasi dengan pengurangan pekerja wajib dibicarakan dengan serikat karyawan. Hal itu sesuai dengan undang-undang dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berkaitan dengan hubungan industrial.
Yang pasti, Tomy menekankan bahwa pihaknya menolak jika nantinya perusahaan melakukan PHK secara sepihak. Selain menyalahi undang-undang dan PKB, Tomy mengingatkan bahwa Presiden Joko Widodo juga telah melarang perusahaan melakukan PHK secara sepihak.
"Kami memahami jika pengurangan dilakukan dengan cara penawaran pensiun dini, dan kami menyatakan menolak dengan tegas jika perusahaan melakukan PHK secara sepihak, karena itu menyalahi undang-undang dan PKB," kata Tomy kepada Kontan.co.id, Minggu (23/5).
Untuk menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan, imbuh Tomy, pihaknya mendukung upaya manajemen GIAA melakukan renegosiasi dengan lessor dan vendor. Langkah ini mesti dilakukan secara lebih maksimal, sembari melakukan upaya peningkatan pendapatan.
Baca Juga: Asosiasi Pilot Garuda minta pemerintah turun tangan atasi persoalan Garuda (GIAA)
Adapun, pendapatan GIAA dapat didongkrak melalui pengelolaan potensi cargo, gudang kargo dan potensi charter. "Pengelolaan potensi corporate account ini perlu ada upaya yang lebih maksimal karena potensi pasarnya cukup besar," sambung Tomy.
Sekarga pun optimistis kinerja GIAA akan merangkak naik dan kembali pulih. Tomy yakin, bisnis penerbangan akan kembali bertumbuh seiring dibukanya destinasi wisata baik domestik maupun internasional. Selain itu, ada ibadah haji dan umroh, juga perjalanan dinas dari instansi pemerintahan maupun swasta.