kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diterpa PPKM Darurat, Unilever (UNVR) raih laba Rp 4,4 triliun pada kuartal III 2021


Jumat, 22 Oktober 2021 / 15:49 WIB
Diterpa PPKM Darurat, Unilever (UNVR) raih laba Rp 4,4 triliun pada kuartal III 2021
ILUSTRASI. Penjualan produk Unilever di supermarket, Jakarta Selatan,


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Pertama, dengan memperkuat potensi dari brand-brand besar yang dimiliki Unilever melalui inovasi yang terdepan. Kedua, dengan memperluas dan memperkaya portofolio ke value dan premium segment.

Ketiga, memperkuat kepemimpinan di channel utama (GT dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-Commerce). Keempat, memimpin di Digital & Data Driven capabilities. Kelima, dengan tetap menjadi yang terdepan dalam penerapan bisnis yang berkelanjutan.

Selama Kuartal III 2021, Unilever telah meluncurkan beberapa inovasi produk untuk memperkuat segmen premium dan value, di antaranya: Ponds Skin Cooling dengan skin cooling technology yang dapat menurunkan suhu kulit hingga 5 derajat celcius; Vaseline Hijab Bright yang diformulasikan khusus bagi perempuan yang menggunakan hijab; Molto Spray Anti Kusut yang secara instan menghilangkan kusut hanya dengan usapan tanpa menyetrika; dan Sunlight Spray Disinfectant untuk memastikan alat makan tetap higienis.

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey dalam diskusi interaktif menjelaskan, saat ini kondisi pasar ritel masih dalam pemulihan, dan belum ada ekspansi pasar yang signifikan, hal ini ditandai dengan seluruh pusat perbelanjaan masih menunggu momentum pemulihan agar dapat beroperasi secara optimal melayani masyarakat.

“Pemulihan pasar ritel baru akan optimal pada Q2-2022 dengan kondisi saat ini telah ada relaksasi di berbagai aktivitas masyarakat dan sektor ritel mulai bergelora, Namun, daya beli masyarakat masih belum sepenuhnya pulih. Apabila kelompok konsumen keluarga bisa memulai mobilitas, ini akan jadi stimulus positif terkait dengan konsumsi masyarakat,” jelas Roy

Di samping itu, Roy mengamati adanya pergerakan di sektor ritel modern kecil di wilayah-wilayah baru yang merupakan pertanda pemulihan. Secara umum, semua produsen dalam posisi menahan ekspansi dan hal tersebut yang menjadi dasar mengapa pasar belum menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan.

Baca Juga: Rekomendasi saham big cap BEI, BBCA BBRI BMRI TLKM ARTO UNVR, mana yang layak beli?

Sementara itu, Ira Novianti menambahkan bahwa Unilever tetap berkomitmen kuat untuk membantu pemerintah dan masyarakat untuk bangkit pasca pandemi melalui berbagai upaya baik yang dilakukan secara kolaboratif maupun secara mandiri.

Sebagai bentuk perlindungan kepada kesehatan, pada Q3 lalu 100% karyawan yang memenuhi syarat telah mendapatkan vaksinasi pertama melalui dukungan Perseroan pada program Vaksinasi Gotong Royong (VGR) dari pemerintah. Perseroan juga dikabarkan mendukung akses vaksinasi pada kelompok rentan dan komunitas di basis-basis merek perusahaan.

Ira sepakat pemulihan kesehatan masyarakat menjadi kunci pemulihan ekonomi secara merata, meski saat ini Q3-2021 dirasa sangat menantang karena publik masih terlihat menahan konsumsi dan mengamati indikator pemulihan sebelum memutuskan mengonsumsi barang-barang kebutuhan sehari-hari.

"Kami optimistis bahwa Perseroan sudah di jalur yang tepat untuk kembali menuju pertumbuhan yang konsisten dan berkelanjutan. Kami berharap bahwa situasi akan terus membaik, perekonomian Indonesia akan kembali bangkit, demikian pula halnya dengan Perseroan,” tutup Ira.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×