Reporter: Leni Wandira | Editor: Noverius Laoli
Menyikapi ekspansi tenaga kerja pemain besar seperti Duniatex, TRIS memilih fokus pada peningkatan efisiensi dan penyediaan solusi kustomisasi produk. "Kami tidak bersaing secara langsung, melainkan memperkuat diferensiasi dan fleksibilitas layanan," tambah Widjaya.
Langkah konkret TRIS antara lain penguatan lini produk melalui sinergi anak usaha seperti BELL, Trisco, dan Trimas, serta ekspansi titik penjualan ritel JOBB dan Jack Nicklaus. TRIS juga terus memperluas pasar ekspor dan memperkuat layanan terhadap pelanggan loyal.
Widjaya berharap pemerintah lebih tegas dalam menertibkan masuknya produk impor murah. "Kebijakan pembatasan impor yang selektif sangat dibutuhkan agar industri dalam negeri punya ruang bertumbuh. Di sisi lain, pemberian insentif bagi pelaku industri juga perlu dioptimalkan," jelasnya.
Baca Juga: Trisula International (TRIS) Siapkan Capex Rp30 Miliar di 2025, Ini Fokusnya
Ia juga menekankan pentingnya implementasi RPJPN 2025–2045 yang menjadikan TPT sebagai sektor prioritas agar benar-benar berdampak nyata bagi industri. Namun demikian, tantangan masih muncul dengan maraknya peredaran produk impor, khususnya pakaian jadi, di pasar domestik.
Oleh karena itu, TRIS mendorong pemerintah untuk melakukan evaluasi dan pembenahan terhadap kebijakan impor, termasuk penerapan kebijakan pembatasan impor barang tekstil secara selektif.
"Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat lebih mengoptimalkan pemberian insentif kepada pelaku industri TPT nasional guna mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing industri secara keseluruhan," pungkasnya.
Selanjutnya: Promo Gokana Employee Package Senin-Jumat, Pilih Paket Favorit Diskon sampai 35%
Menarik Dibaca: Promo Gokana Employee Package Senin-Jumat, Pilih Paket Favorit Diskon sampai 35%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News