Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Perusahaan produsen kaca PT Asahimas Flatt Glass tbk (AMFG) berupaya untuk meningkatkan ekspor perusahaan. Hal ini dilakukan memanfaatkan kondisi nilai tukar dollar dibandingkan rupiah yang terus menguat.
Christoforus, Corporate Secretary AMFG mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk menggenjot ekspor. "Ini sehubungan dengan nilai tukar dollar yang terus menguat dan untuk mengimbangi penurunan di pasar domestik," ujar Christoforus melalui pesan elektroniknya pada KONTAN, Jumat (11/9).
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan pada semester pertama tahun ini, perusahaan mencatat penjualan bersih sebesar Rp 1,73 triliun, catatan tersebut menurun 2,80% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,78 triliun. Adapun laba tahun berjalan perusahaan pada semester pertama tahun ini adalah Rp 188,55 miliar, menurun 23,56% dari periode yang sama tahun lalu.
Penurunan disebabkan karena penurunan pendapatan yang dibarengi oleh peningkatan beban pokok penjualan pada semester pertama yang sebesar Rp 1,33 triliun atau meningkat 1,44% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,31 triliun.
Pada semester pertama, sebesar 40% penjualan perusahaan berasal dari pasar ekspor, dan 60% berasal dari pasar dalam negeri. Adapun negara-negara yang menjadi tujuan ekspor adalah negara-negara Asia Tenggara, Jepang, Oceania, Timur Tengah, Amerika Serikat dan Afrika.
"Menguatnya US$ memberikan peluang kepada kami untuk meningkatkan ekspor ke negara-negara tujuan ekspor yang sudah ada maupun pelanggan baru di negara lainnya. Kami akan berupayan supaya volume ekspor di semester kedua bisa lebih baik dari semester pertama," ujar Christoforus.
Sementara itu portofolio penjualan berdasarkan jenis kacanya, pada semester pertama sebesar 70% dari penjualan kaca lembaran untuk konstruksi, dan 30% dari penjualan kaca otomotif. Di tengah pelambatan property dan penjualan otomotif, perusahaan akan menyesuaikan kondisi ekonomi. "Pada prinsipnya komposisi penjualan akan disesuaikan dengan permintaan pasar dan kondisi ekonomi," ujar Christoforus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News