kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dongkrak daya saing, penggunaan energi ditekan


Rabu, 05 Agustus 2015 / 18:25 WIB
Dongkrak daya saing, penggunaan energi ditekan


Reporter: David Oliver Purba | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemprin) melalui Badan Penelitian Pengembangan Industri (BPPI) menetapkan beberapa strategi untuk meningkatkan daya saing industri tekstil dan produk teksil (TPT). Strategi itu antara lain dengan mengusahakan pengembangan substitusi bahan baku/bahan penolong impor, pemanfaatan energi secara efisien dan diversifikasi energi, serta meminimalisir serta pemanfaatan kembali limbah industri.

Haris Munandar, Kepala BPPI Kemperin mengatakan akan meningkatkan daya saing industri TPT melalui konservasi energi. “Konservasi energi sebagaimana tercantum pada Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009, adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi atau penggunaan energi yang optimal sesuai dengan kebutuhan sehingga akan menurunkan biaya energi yang dikeluarkan,” kata Haris, Rabu (5/8).

Seperti diketahui, TPT merupakan salah satu dari 8 industri pelahap energi bahan bakar minyak dan listrik terbesar. Tujuh sektor industri lainnya adalah semen, logam, pulp dan kertas, petrokimia, pupuk, keramik, serta makanan dan minuman.

"Biaya energi dan tenaga kerja di industri TPT mencapai 30% dari struktur biaya produksi total sehingga kinerjanya sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga energi,” ujar Haris.

Selain itu diperlukan langkah perluasan akses pasar agar industri TPT yang banyak melakukan ekspor, bisa terus meningkatkan kapasitas dan kuantitas ekspornya.

Tahun lalu ekspor TPT mencapai US$ 12 Miliar. Saat ini TPT Indonesia ekspor ke 48 negara di dunia. Rinciannya ke wilayah Amerika Serikat sebesar 36% dari total ekspor, Eropa 16% dari total ekspor, Jepang 7%, Asia Tenggara 7%, dan Timur Tengah 23%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×