Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli
Tahun 2021, JSMR mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) berkisar Rp 7 triliun hingga Rp 9 triliun. Manajemen JSMR akan menggunakan dana belanja modal untuk menjaga performa jalan tol demi meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Perusahaan tol plat merah ini juga memakai dana belanja itu untuk mengembangkan bisnis konsesi jalan tol dan bisnis yang prospektif lainnya.
Di sisi lain, JSMR akan melanjutkan pembangunan dan pengembangan rest area di beberapa ruas yang masuk dalam jaringan jalan tol Trans Jawa untuk menunjang peningkatan layanan bagi pengguna jalan tol.
Baca Juga: JORR II Serpong-Cinere diresmikan, hunian Bintaro Jaya dapat kemudahan aksesibilitas
Pengembangan area rehat itu meliputi sarana ibadah (masjid), tempat parkir, toilet serta tenant untuk UMKM dan ritel yang sejalan dengan program pemerintah dalam rangka menciptakan lapangan kerja.
"Perinciannya, dua rest area di ruas Gempol-Pasuruan, empat di ruas Pandaan-Malang, satu di ruas Surabaya-Mojokerto," beber Subakti.
Sepanjang tahun lalu, JSMR mengantongi pendapatan jalan tol Rp 8,76 triliun. Nilai itu turun 13,52% dibandingkan tahun 2019 yang senilai Rp 10,13 triliun. Pendapatan konstruksi juga turun dari Rp 15,36 triliun menjadi Rp 4,12 triliun lantaran mayoritas jalan tol milik JSMR sudah beroperasi.
Pendapatan lainnya cenderung stabil yakni Rp 824,73 miliar. Jadi, total pendapatan JSMR pada tahun lalu mencapai Rp 13,70 triliun, turun 48% dibandingkan total pendapatan tahun 2019 Rp 26,35 triliun. Pencapaian itu turut menekan laba bersih 77,3% (yoy) menjadi Rp 501,05 miliar.
Selanjutnya: Laporan Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan Entitas Anaknya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News