Reporter: Muhammad Julian | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan patungan Gojek dan TBS Energi Utama (TBS), yakni Electrum, berkolaborasi dengan Pertamina, Gogoro, dan Gesits untuk mempercepat terwujudnya ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi di Indonesia.
Pengukuhan kerja sama antara keempatnya diselenggarakan pada Selasa (22/2), ditandai secara simbolis dengan pelepasan sejumlah mitra pengemudi Gojek dengan motor listrik yang dikendarainya.
Direktur Utama Electrum dan Wakil Direktur Utama TBS Pandu Sjahrir mengatakan, pengembangan ekosistem motor listrik tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, melainkan perlu dilakukan lewat kolaborasi.
“Untuk membangun ini tidak bisa sendiri, harus semua menjadi satu. Satu dari sisi manufaktur, pembangunan kendaraan roda motornya, juga pembangunan untuk baterainya, dan juga salah satunya adalah hilirisasi,” tutur Pandu dalam konferensi pers, Selasa (22/2).
Baca Juga: Targetkan Konversi 1.000 Motor BBM Jadi Motor Listrik, Begini Rencana Pemerintah
Kolaborasi antara Electrum dengan Pertamina, Gogoro, dan Gesits akan memanfaatkan masing-masing keahlian dari keempat perusahaan.
Electrum akan bertindak sebagai integrator dan pengembang ekosistem kendaraan listrik dengan memanfaatkan kehadiran Gojek di Indonesia dan keahlian TBS di sektor energi.
Sementara itu, Pertamina lewat Pertamina Patra Niaga akan menyediakan stasiun penukaran baterai motor listrik di berbagai SPBU yang tersebar di kawasan Jakarta Selatan. Hal itu didukung oleh Gogoro sebagai penyedia inovasi teknologi penukaran baterai dan motor listrik, dan Gesits menyediakan motor listrik beserta infrastrukturnya.
Catatan saja, saat ini Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga telah resmi mengoperasikan 14 unit Battery Swapping Station dengan 212 baterai yang tersebar di 7 lokasi Green Energy Station (GES) Pertamina.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina masih akan terus memperluas jaringan Battery Swapping Station di Indonesia ke depannya. Tidak hanya itu, Pertamina juga bakal menambah Green Energy Station, yakni SPBU yang memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Hal ini bertujuan agar listrik yang dihasilkan dalam mengisi baterai kendaraan listrik berasal dari sumber energi yang bersih.
“Sudah ada 143 SPBU yang green energy station, tahun ini kita akan tambah menjadi 1.000,” ungkap Nicke pada sesi konferensi pers.
CEO serta Co-Founder Gojek, Kevin Aluwi mengatakan, pihaknya mendapati umpan balik yang positif dari penggunaan ratusan armada motor listrik dalam uji coba komersial yang dilakukan.
Baca Juga: Jokowi Targetkan 2 Juta Kendaraan Listrik Dipakai Masyarakat pada Tahun 2025
Pada sisi mitra pengemudi, pihaknya mencatat bahwa mitra pengemudi bisa menghemat biaya operasional hingga 30% atau mencapai Rp 500.000 sampai dengan Rp 700.000 dalam sebulan.
Umpan balik yang positif juga ia dapati dari pihak konsumen yang merespon baik penggunaan motor listrik pada armada gojek. Hal ini diketahui berdasarkan umpan balik yang diberikan oleh penumpang setelah menggunakan layanan GoRide dengan motor listrik.
“Buat kami ini merupakan pertanda bahwa kami sudah siap untuk berdasarkan operasional kami untuk motor listrik di mana tahun ini akan ada ribuan motor listrik di seluruh Indonesia,” tutur Kevin.
Saat ini, uji komersial penggunaan motor listrik pada armada Gojek baru menyasar area Jakarta Selatan. Kevin mengungkapkan, ke depannya cakupan wilayah uji coba komersial tersebut akan diperluas.
“Dalam minggu-minggu bulan-bulan ke depan akan kita ekspansi ke seluruh Jakarta dan mungkin kota-kota lain dan tarifnya sama (dengan GoRide biasa),” kata Kevin.
Direktur Utama PT Wika Industri Manufaktur (WIMA), Muhammad Samyarto mengatakan, penggunaan motor listrik pada armada Gojek bisa membawa manfaat maksimal bagi mitra dan masyarakat Indonesia.
“Ke depannya kita harapkan dari kendaraan listrik ini maksimal manfaatnya bisa digunakan oleh driver Gojek dan masyarakat indonesia,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News