Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjawab kebutuhan layanan keuangan yang relevan bagi pekerja sektor informal, terutama pengemudi transportasi daring, inDrive resmi meluncurkan inDrive.Money di Indonesia pada Februari 2025. Layanan ini hadir untuk memperkuat stabilitas finansial sekaligus membuka akses pembiayaan yang sesuai dengan kondisi lapangan.
Langkah ini disambut positif oleh komunitas pengemudi inDrive. Berdasarkan data internal, hingga 80% pengemudi yang menerima promosi inDrive.Money menunjukkan ketertarikan terhadap produk keuangan yang ditawarkan.
“Sejak hadir di Indonesia, kami melihat semangat besar dari mitra pengemudi terhadap layanan keuangan yang mudah diakses dan relevan,” ujar Wahyu Ramadhan, Communication Manager inDrive Indonesia, dalam keterangan resminya Minggu (27/7/2025).
Ammana merupakan platform pinjaman syariah peer-to-peer (P2P) yang telah terdaftar di OJK. Lewat kerja sama ini, pengemudi inDrive bisa mengakses berbagai layanan seperti pendanaan mikro, pembiayaan kendaraan, asuransi mikro, hingga fitur Buy Now Pay Later untuk kebutuhan operasional harian.
Baca Juga: Malaysia Larang Beroperasinya Aplikasi E-Hailing Asal Rusia, InDrive dan Maxim
Model embedded finance seperti ini dinilai krusial seiring meningkatnya digitalisasi di sektor transportasi. Widji Tri Kusuma Adhi, Direktur Ammana, menyebutkan bahwa segmen layanan keuangan bagi pengemudi online diperkirakan tumbuh lima kali lipat dalam lima tahun mendatang.
Angka ini jauh melampaui pertumbuhan pasar pinjaman digital secara umum yang hanya tumbuh dua kali lipat pada periode sama.
“Pengemudi transportasi daring adalah tulang punggung ekonomi digital Indonesia, namun masih banyak yang belum terjangkau layanan finansial formal. Kami ingin menjembatani kesenjangan itu melalui solusi yang aman, transparan, dan sesuai prinsip syariah," jelasnya.
Potensi pasar ride-hailing di Indonesia pun dinilai menjanjikan. Berdasarkan data Mordor Intelligence, nilainya diperkirakan tumbuh dari USD 2,67 miliar pada 2023 menjadi lebih dari USD 4,66 miliar pada 2028. Sementara riset dari Research and Markets memperkirakan nilai pasar ini bisa menembus USD 6,26 miliar pada 2030.
Baca Juga: inDrive Luncurkan inDrive Money Plaform Pinjaman Mudah untuk Para Pengemudi
Namun, akses terhadap layanan finansial formal masih menjadi tantangan. Data OJK mencatat, baru sekitar 51% penduduk Indonesia yang memiliki rekening bank, dan kurang dari 20% yang bisa mengakses pendanaan tunai dari bank. Sebaliknya, layanan pinjaman P2P terus menunjukkan tren positif, dengan 60–70% peminjam merupakan pengguna berulang.
Sebagian besar peminjam P2P berasal dari usia produktif, yakni 19-34 tahun (51,5%), dan lebih dari setengahnya adalah perempuan (54,3%). Rata-rata nilai pendanaan juga naik dari Rp3,5 juta pada 2019 menjadi Rp7,1 juta di 2024.
Menurutnya, melalui inDrive.Money, kebutuhan keuangan pengemudi tak hanya sebatas kredit jangka pendek. Mereka juga dapat mengakses tabungan, perlindungan penghasilan, dan perencanaan finansial jangka panjang yang bisa membuka peluang naik kelas dari pengemudi menjadi pelaku usaha transportasi.
Baca Juga: Respons Gojek, Grab, Maxim dan inDrive Terkait Potongan Aplikasi Ojek Online
Selanjutnya: 10 Negara Termahal untuk Liburan di Tahun 2025, Siapkan Budget Ekstra
Menarik Dibaca: Makna Lagu Terbuang Dalam Waktu dari Barasuara, Soundtrack Film Sore
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News