Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
Ke depan, kerja sama PLN GG dengan PT DEB diharapkan dapat memanfaatkan potensi bisnis pengembangan Terminal Penerima dan Regasifikasi LNG di Bali beserta bisnis turunan lainnya di Provinsi Bali.
Pengembangan infrastruktur LNG Terminal Bali sendiri ditargetkan dapat beroperasi memasok gas ke Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas (PLTDG) Pesanggaran pada awal tahun 2023.
Untuk pemenuhan bahan bakar Pembangkit Listrik Gas di Pesanggaran akan memanfaatkan gas alam dalam bentuk cair atau LNG, di mana saat ini PLN telah memiliki kontrak jangka panjang dengan produsen LNG BP Tangguh. Tantangan utama yang dihadapi dalam penyediaan pasokan gas alam adalah terbatasnya ketersediaan infrastruktur gas, khususnya infrastruktur yang terkait dengan terminal LNG, termasuk transportasi LNG serta sarana pendukung lainnya.
Baca Juga: Kementerian ESDM: Pelaku usaha penunjang ketenagalistrikan wajib laporkan kinerja
Dalam pelayanan kelistrikan di Bali, PLN selalu mengedepankan penggunaan energi bersih yang salah satunya adalah pembangkit listrik berbahan bakar gas. Selain mengoptimalkan PLTDG Pesanggaran kapasitas 200 megawatt (MW), PLN juga akan melakukan relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Gas dan Uap ke lokasi Pesanggaran dengan kapasitas 300 MW. Langkah ini dilakukan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan listrik dan penguatan sistem kelistrikan Bali untuk mewujudkan Bali Mandiri Energi Bersih.
Selain itu, untuk menjaga keandalan sistem kelistrikan Bali, PLN juga akan mewujudkan integrasi sistem tenaga listrik Jawa-Bali melalui jaringan transmisi sebagai sistem interkoneksi kelistrikan terbesar di Indonesia.
Selanjutnya: Co-firing PLTU didorong masuk RUU EBT, APLSI: Harus bersifat win win
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News