kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45863,29   1,62   0.19%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Lazada Ikut Pemberdayaan Konsumen


Rabu, 05 Juni 2024 / 20:44 WIB
Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Lazada Ikut Pemberdayaan Konsumen
ILUSTRASI. Lazada


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha

KONTAN.CO.ID -  Pemberdayaan konsumen di Indonesia menjadi prioritas dikarenakan mereka adalah aset penting di dalam pertumbuhan ekonomi untuk sektor perdagangan. Lazada Indonesia berkomitmen merancang platformnya tidak hanya untuk mendukung kemudahan transaksi, tetapi juga bisa memberikan kenyamanan dan ketenangan pikiran bagi konsumen.

Besarnya populasi Indonesia dan semakin dekatnya puncak bonus demografi negeri ini, harus mampu dimanfaatkan secara baik untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang maksimal. Selain itu, besarnya konsumsi rumah tangga, menjadikan Indonesia dengan jumlah penduduk sebanyak 278 juta jiwa sebagai target pasar yang potensial.

Konsumen cerdas dan berdaya diyakini bisa membangun ekonomi sendiri dan juga negeri. Karakter konsumen berdaya tercermin dari cara mereka mencari kejelasan atas produk dan jasa yang dibeli, serta memahami dan dapat melindungi hak-haknya selama proses transaksi tersebut.

Baca Juga: Lazada Berkolaborasi dengan Meta, Ini Manfaatnya Bagi Para Seller

Wakil Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Budi Primawan menjelaskan bahwa kemudahan yang ditawarkan era digital harus dimanfaatkan untuk bisa mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan sebelum melakukan transaksi.

“Dengan demikian, konsumen akan paham terkait hak dan kewajibannya dalam transaksi. Misalnya hak mendapat produk yang sesuai kebutuhan, serta memastikan keamanan transaksi sehingga terhindar dari ancaman kejahatan siber.," katanya dalam acara Diskusi Publik: Urgensi Pemberdayaan Konsumen di Ekosistem Ekonomi Digital yang dihadiri KONTAN pada Rabu (5/6).

Direktur Pemberdayaan Konsumen Ditjen PKTN Kementerian Perdagangan, Chandrini Mestika Dewi, menambahkan dalam kesempatan yang sama, bahwa peningkatan literasi konsumen digital merupakan salah satu bentuk pemberdayaan konsumen, hal ini dibutuhkan untuk bisa membuat pasar Indonesia lebih sehat dan stabil dalam kondisi positif.

Baginya, edukasi dan sosialisasi sangatlah penting untuk merespons perubahan pola aktivitas perdagangan yang berbasis aktivitas digital saat ini. Di mana secara langsung berdampak pada perubahan pola perilaku konsumen dan pelaku usaha, serta bergantung pada kerjasama yang baik antara konsumen, pelaku usaha, dan juga pemerintah guna mewujudkan konsumen Indonesia yang semakin berdaya.

Baca Juga: Bingung Berbelanja Produk Incaran di Lazada? Coba Manfaatkan Fitur LazzieChat Yuk

"Konsumen yang berdaya ini akan menciptakan permintaan pasar yang selaras dengan tumbuhnya produk lokal unggulan, hingga pada akhirnya menguatkan perekonomian nasional," ujar Chandrini.

Deputy Chief Customer Officer Lazada Indonesia, Farid Suharjo menjelaskan tantangan yang dihadapi dalam mendewasakan pasar digital Indonesia masih cukup rumit. Dirinya melihat bahwa konsumen Indonesia masih terbilang baru terhadap banyak aktivitas ekonomi digital, maka masih membutuhkan waktu, serta literasi yang baik tentang bagaimana memanfaatkan teknologi digital secara baik dan benar.

"Meski demikian, keberadaan platform eCommerce dengan semua fitur dan layanannya seharusnya memberikan banyak kemudahan untuk konsumen," katanya.

Baca Juga: Lazada Berkolaborasi dengan Meta, Ini Manfaatnya Bagi Para Seller

Menurut Farid, dalam transaksi digital, konsumen akan melewati berbagai tahapan yang harus dijalankan dengan baik oleh konsumen. Misalnya saja, diawali dengan mencari produk yang diinginkan, membaca deskripsi produk, membandingkan harga dan membaca review para pembeli lainnya, hingga memutuskan untuk membeli dan melakukan pembayaran, konsumen harus benar-benar memahami seluruh proses agar transaksi bisa berjalan lancar.

Lazada sendiri sudah merancang platform tidak hanya untuk mendukung kemudahan transaksi, namun juga bisa memberikan kenyamanan dan ketenangan pikiran bagi konsumen. Contohnya saja fitur pengembalian barang yang bisa digunakan konsumen dengan mudah apabila barang yang diterima tidak sesuai dengan barang yang dipesan, dengan pengembalian dana secara cepat. Jadi sebenarnya konsumen tidak perlu khawatir

“Kami berharap konsumen Indonesia mau terus mempelajari dan beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang terjadi di era digital ini untuk memastikan hanya dampak positif yang akan mereka rasakan, dan demi terciptanya ekosistem ekonomi digital yang aman dan nyaman untuk masyarakat Indonesia," katanya.

Selanjutnya: Asuransi Aurora dari BRI Buat Hidup Nasabah Lebih Tenang

Menarik Dibaca: Tayang Besok, Film Harta Tahta Raisa Ungkap Perjuangan Raisa Meniti Karir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×