Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Peruri menegaskan langkah bisnisnya menuju praktik berkelanjutan dengan mengedepankan digitalisasi dan teknologi ramah lingkungan.
Komitmen tersebut disampaikan dalam forum inFUSE Executive Workshop bertema “Empowering Indonesia’s Corporate Leaders for Global Sustainability Action” , Rabu (24/9/2025).
Direktur SDM, Teknologi dan Informasi Peruri, Gandung Anggoro Murdani, menjelaskan bahwa meski perusahaan dikenal sebagai manufaktur tradisional, transformasi besar tengah dijalankan.
Baca Juga: Terralogiq Dorong Transformasi Digital Lewat Solusi Cloud Berbasis Google
“Kami memulai langkah transformasi melalui digitalisasi proses, digitalisasi produk, hingga penggunaan mesin berteknologi ramah lingkungan (low-emission machine),” ujarnya dalam keterangannya, Kamis (25/9/2025).
Digitalisasi dinilai berpengaruh langsung pada efisiensi bisnis dengan mengurangi biaya operasional dan kebutuhan kertas. Di sisi lain, penerapan clean-tech machine membantu perusahaan menekan emisi karbon dalam rantai produksi.
Sebagai peta jalan, perusahaan telah menyusun Roadmap Peruri Hijau yang menjadi acuan jangka panjang untuk mendukung target Net Zero Emission.
Salah satu implementasinya adalah pengembangan green dashboard, sistem pemantauan real-time atas penggunaan energi, konsumsi air, pengelolaan limbah, dan emisi gas rumah kaca.
Baca Juga: Dorong Transformasi Digital Pelayanan Publik dengan Inovasi Data dan Teknologi
“Keberlanjutan bagi kami bukan sekadar jargon, tetapi praktik nyata yang sudah berjalan di lapangan,” tambah Gandung.
Dari sisi operasional, kawasan produksi Peruri di Karawang yang dikelilingi area hijau membuat perusahaan mampu mencatat carbon offset sebesar 102%.
Sementara di Jakarta, Peruri menghadirkan Taman Kota Peruri sebagai ruang terbuka hijau dengan konsep low-rise density dan adaptive reuse. Langkah ini bertujuan menjaga jejak karbon tetap rendah sekaligus menyediakan ruang publik sehat bagi masyarakat.
Upaya hijau tersebut tidak hanya mendukung efisiensi internal perusahaan, tetapi juga memperkuat kontribusi perusahaan terhadap agenda pembangunan berkelanjutan nasional.
Selanjutnya: Banyak Kasus Keracunan, BGN Tetapkan Syarat Baru Bagi SPPG MBG
Menarik Dibaca: 13 Bahaya Terlalu Banyak Makan Gula bagi Tubuh, Cek di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
