kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Dua kiat Sriboga menepis isu bahan baku


Senin, 05 September 2016 / 06:05 WIB
Dua kiat Sriboga menepis isu bahan baku


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bisnis restoran Pizza Hut dan Marugame Udon di Indonesia tetap hot. PT Sriboga Raturaya, pemilik franchise kedua restoran itu di Indonesia, menyatakan, jumlah pengunjung maupun pendapatannya tak terganggu kabar dugaan penggunaan bahan baku kedaluwarsa.

Manajemen Sriboga menyatakan, saat ini restoran Pizza Hut dikunjungi 4 juta orang per bulan tanpa menjelaskan pendapatannya. Namun perusahaan yang tergabung dalam PT Dani Prisma Mitra (Grup Dani Prisma) mengakaui bahwa kabar tersebut tetap merugikan dari sudut pandang psikologis.

"Kerugian yang kami rasakan dari segi kepercayaan konsumen, di media sosial sudah banyak tuduhan negatif dan mencaci-maki kami," ujar Alwin Arifin adalah Direktur Utama Sriboga Ratu Raya dalam konferensi pers, Minggu (4/9).

Grup Dani Prisma adalah bisnis milik keluarga anak-anak Bustanil Arifin, mantan Kepala Bulog dan Menteri Koperasi era Orde Baru. Sriboga Raturaya khusus menjalankan bisnis makanan. Alwin khawatir tingkat kepercayaan konsumen terganggu akibat isu itu. Pasalnya hal itu bisa berdampak pada penurunan jumlah pengunjung di masa yang akan datang.

Oleh karena itu, Sriboga Raturaya akan menjalankan dua strategi. Pertama, mereka menggeber pemasaran untuk mengembalikan kepercayaan konsumen. Saat ini, mereka tengah berkoordinasi dengan tim public relation.

Kedua, Sriboga Raturaya akan menyodorkan hasil laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sriboga Raturaya menyatakan, hasil uji laboratorium yang menguji sampel bahan baku yang dituduh kedaluwarsa itu, menunjukkan level aman dikonsumsi.

Presiden Direktur Pizza Hut Stephen McCarthy memastikan, produk Pizza Hut selalu mengikuti protokol dari prinsipal Yum! Brands Inc. "Yum tidak hanya diam tapi turut mengaudit supplier yang digunakan Pizza Hut, termasuk asal dan bahan makanan yang kami gunakan dari mana saja untuk memastikan semua bahan makanan layak dikonsumsi," katanya.

Tak cuma Pizza Hut, Sriboga Raturaya juga menjamin keamanan bahan makanan Marugame Udon. Ike Wahyu Andayani, Head of Quality Assurance PT Sriboga Marugame Indonesia menyatakan, seluruh makanan dari gerai Marugame Udon telah melewati seleksi bahan baku sesuai tata laksana dari prinsipal Toridoll Corp Jepang.

Tambah gerai baru

Alhasil, Sriboga Marugame Indonesia membantah dugaan praktik perpanjangan masa simpan. "Sumber bahan kami dari China dan kami selalu mengikuti rekomendasi produk dari supplier dan kami tidak melakukan perpanjangan masa simpan," tegas Ike.

Sebagai tambahan informasi, Marugame Udon pertama kali menjejakkan kaki di Indonesia pada tahun 2013. Restoran ini membuka gerai perdana di di Mal Taman Anggrek, Jakarta. Kini, terdapat 26 gerai Marugame Udon yang tersebar secara nasional.

Meski mendapatkan terpaan kabar tak sedap, Sriboga Marugame Indonesia tak surut merencanakan ekspansi.

General Manager PT Sriboga Marugame Indonesia Hajime Kondoh mengatakan, tahun ini pengelola restoran tersebut sudah menetapkan target penambahan sebanyak delapan unit gerai baru. Setali tiga uang, ekspansi penambahan gerai Pizza Hut juga tetap berjalan.

"Tahun ini kami akan menambah 15 outlet," jelas Alwin. Sampai saat ini, Sriboga Raturaya memiliki total 326 unit gerai Pizza Hut. Selain restoran Pizza Hut, gerai tersebut juga berupa gerai Pizza Hut Delivery dan The Kitchen by Pizza Hut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×