Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada 2022 ada sejumlah Pembangkit Listrik Bertenaga Uap (PLTU) yang mulai efektif beroperasi di tengah kondisi kelebihan pasokan atau oversupply di sistem kelistrikan Jawa-Bali. Kementerian ESDM telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk menghadapi persoalan tersebut.
Plt Dirjen Ketenagalistrikan dan Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana memaparkan dapat diinformasikan, PLTU Jawa-4/Tanjung Jati B dan PLTU Jawa Tengah/Batang sudah beroperasi di tahun 2022.
PLTU Jawa-4/Tanjung Jati B (2 x 1.070 MW) telah beroperasi dan mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) pada untuk unit 1 pada 16 Maret 2022 dan dan unit 2 pada 29 Juni 2022. PLTU Jawa Tengah/Batang (2 x 1.000 MW) telah beroperasi dan mendapatkan SLO untuk unit 1 pada 11 Agustus 2022 dan unit 2 pada 25 Agustus 2022.
Baca Juga: Inilah Aksi Nyata Pemerintah dan Korporasi Mengatasi Tiga Krisis di Bumi
Dadan menjelaskan, adapun kondisi Sistem Jawa-Bali pada 2022 diproyeksikan mempunyai reserve margin sebesar 12 GW (41%). Adapun reserve margin untuk Sistem Jawa-Bali yang harus disiapkan oleh PT PLN untuk keandalan sistem adalah sebesar 30% atau setara dengan 8,8 GW. Dengan demikian terdapat overcapacity sebesar 3,2 GW atau 11%.
“Ada sejumlah langkah strategis yang akan Ditjen Ketenagalistrikan lakukan bersama dengan badan usaha penyediaan tenaga listrik,” kata Dadan kepada Kontan.co.id, Sabtu (15/10).
Pertama, peningkatan demand besar (konsumen tegangan tinggi). Pemerintah mendorong pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik dengan membangun beberapa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri di Jawa Bali seperti Kawasan Industri Terpadu Batang dan KEK Kendal.
“Beberapa tenant di kawasan tersebut sudah mulai beroperasi pada tahun 2023 sehingga diharapkan overcapacity dapat diserap oleh tenant-tenant tersebut. Program kendaraan listrik dan juga elektrifikasi penggunaan energi di rumah tangga terus didorong implementasinya,” terangnya.
Baca Juga: Butuh Dana Besar untuk Transisi Energi, Menteri ESDM Tekankan Pentingnya Kolaborasi
Langkah strategis selanjutnya ialah percepatan relokasi PLTG/GU dari Jamali ke luar Jawa. Kemudian percepatan debottleneck IBT 500 kV/150 kV Jamali. Kementerian ESDM juga akan mempertimbangkan opsi revisi RUPTL PLN Tahun 2023-2032 untuk penyesuaian supply dan demand.
“Pemerintah juga mendorong pemegang wilayah usaha tenaga listrik yang ada di Jawa untuk melakukan kerja sama antar wilayah usaha dengan PLN seperti yang dilakukan oleh PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera yang akan memasok kebutuhan tenaga listrik dari smelter PT Freeport Indonesia,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News