Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Langkanya penjualan tempe-tahu di pasar mulai terasa hari ini (25/7). Dampaknya, harga tahu dan tempe yang ada dipasaran, harganya melonjak tinggi.
"Saya mencari-cari tempe buat stok di rumah, di Pasar Slipi sudah nggak ada. Katanya ada yang jual di Pasar Palmerah, tapi harganya bisa sama kayak daging ayam," kata Nuraini (46) saat ditemui Kompas.com di Pasar Slipi Jaya, Jakarta Barat, Rabu (25/7).
Nuraini mengatakan, harga satu potong tempe ukuran 11 cm x 18 cm bisa mencapai Rp 8.000. Harga itu serupa dengan harga sepotong daging ayam, yaitu potongan satu ekor ayam yang dibagi empat bagian.
"Kalau butuh, mau tidak mau harus beli, tapi dua hari ke depan saya tidak membeli dulu. Nunggu sampai turun harga," katanya.
Diberitakan sebelumnya, kelangkaan tempe mulai terasa sejak Selasa (24/7) kemarin malam. Di Pasar Ciracas, Jakarta Timur anggota Gakoptindo menggelar sweeping penjualan tempe untuk memastikan tidak ada lagi pedagang yang berjualan tempe di pasar tersebut.
Begitu juga yang terjadi di Pasar Slipi Jaya, Jakarta Barat, tempe menjadi barang makanan yang susah ditemukan warga. Pasar Semanan, Kalideres pun demikian, pedagang tempe sudah total menghentikan pasokan tempenya di pasar tersebut.
Penghentian pasokan tempe/tahu juga tidak hanya terjadi di pasar sekitar Jakarta, tetapi juga Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Banten. Efeknya, tempe menjadi barang makanan paling langka hari ini, Rabu (25/7). (Ali Sobri/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News