Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - DENPASAR. Program Langit Biru sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan memperoleh dukungan dari masyarakat di Kota Denpasar. Dengan semakin bertambahnya kesadaran dan kepedulian masyarakat akan penggunaan energi BBM bersih yang rendah emisi, diharapkan pelestarian lingkungan dapat sejalan dengan kembali pulihnya aktivitas kegiatan ekonomi dan pariwisata di Bali, khususnya di Kota Denpasar.
PT Pertamina (Persero) juga turut mensosialiasikan penggunaan BBM yang ramah lingkungan seperti Pertalite, Pertamax-Series, dan Dex-Series kepada masyarakat. Selain baik untuk kendaraan, produk BBM tersebut juga terbukti lebih ramah lingkungan dan dapat menjaga lingkungan Provinsi Bali.
Mengutip dari www.iqair.com, situs yang menampilkan kualitas udara di berbagai kota dunia, sepekan sebelum Program Langit Biru dijalankan, tercatat indeks kualitas udara di Denpasar rata-rata di angka 67. Sedangkan dalam sebulan terakhir, rata-rata indeks kualitas udara berada di angka 51.
Berdasarkan data dari Pertamina, konsumsi Bahan Bakar Khusus seperti Pertalite dan Pertamax-Series terus menunjukkan peningkatan dari bulan Juli dan Agustus kemarin, khususnya setelah Program Langit Biru diluncurkan pada Tanggal 5 Juli 2020 lalu.
Setelah dua bulan program ini dijalankan, rata-rata konsumsi harian Pertalite di Denpasar tercatat meningkat menjadi 364 kiloliter (KL) per hari, atau meningkat 69%. Sebelumnya, rata-rata konsumsi harian Pertalite sepanjang bulan Juni 2020 sebanyak 216 KL per hari.
Selain Pertalite, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus juga mencatatkan peningkatan konsumsi Pertamax di Denpasar sebesar 6%. Selama Bulan Juni 2020, rata-rata harian pembelian Pertamax sebesar 72 KL per hari, namun dalam dua bulan ini, konsumsi harian Pertamax meningkat menjadi 76 KL per hari.
Baca Juga: Pertamina pastikan layanan BBM dan LPG selama PBB Jakarta aman
“Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat sudah semakin sadar tentang pentingnya menggunakan BBM yang ramah lingkungan seperti Pertalite, Pertamax-Series, dan Dex-Series,” jelas Rustam Aji, Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR V Jatimbalinus dalam siaran pers yang diterima Kontan, Senin (14/9).
Selain itu, meskipun konsumsi BBM di Denpasar meningkat, namun karena bahan bakar yang digunakan lebih berkualitas, maka hal tersebut berdampak kepada kualitas udara yang semakin baik.
Peningkatan konsumsi BBM ini diyakini seiring dengan aktivitas ekonomi dan pembukaan pariwisata domestik yang sudah mulai berjalan di Provinsi Bali.
Lantas, sebagai bentuk apresiasi terhadap animo pelanggan yang setia menggunakan BBM ramah lingkungan untuk terwujudnya Bali yang asri, nyaman, dan bersih, maka dalam rangka menjalankan Program Langit Biru, Pertamina meluncurkan Program Pertalite Harga Khusus, sehingga konsumen dapat merasakan performa Pertalite dengan harga Rp 6.850 per liter yang berlaku mulai 5 September. Jumlah ini lebih rendah Rp 800 dari harga normal.
Salah satu pelanggan Pertamina di Bali, Kadek Sandi membagikan pengalamannya menggunakan bahan bakar Pertalite. Menurutnya, penggunaan bahan bakar Pertalite membuat kendaraannya semakin hemat dan irit.
"Selain itu membuat kondisi mesin menjadi bersih dan memiliki emisi gas buang yang lebih baik karena mengandung RON yang lebih baik," ujar Kadek.
Pertamina juga mengapresiasi masyarakat yang sudah beralih menggunakan dan merasakan pengalaman langsung keunggulan kualitas Pertalite, Pertamax-Series, serta Dex-Series. "Semoga kualitas lingkungan, khususnya udara di Kota Denpasar bisa semakin bersih seiring dengan peningkatan penggunaan BBM yang berkualitas dan rendah emisi," tutup Rustam.
Selanjutnya: Pertamina menurunkan harga pertalite di wilayah ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News