CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.805   22,00   0,14%
  • IDX 7.348   25,99   0,35%
  • KOMPAS100 1.126   5,88   0,53%
  • LQ45 892   7,94   0,90%
  • ISSI 223   0,46   0,21%
  • IDX30 458   4,81   1,06%
  • IDXHIDIV20 549   3,52   0,65%
  • IDX80 129   0,80   0,62%
  • IDXV30 138   0,62   0,45%
  • IDXQ30 152   0,85   0,57%

Dukung Swasembada Daging, Kemenhub Perkuat Konektivitas Kapal Ternak


Minggu, 10 November 2024 / 19:21 WIB
Dukung Swasembada Daging, Kemenhub Perkuat Konektivitas Kapal Ternak
ILUSTRASI. Anak Buah Kapal KM Camara Nusantara 5 memeriksa sejumlah sapi yang akan dikirim ke Samarinda, Kalimantan Timur di Pelabuhan Tenau Kupang, NTT, Senin (6/8). Pemprov NTT mengirimkan 500 ekor sapi ke Samarinda untuk tahap pertama sebagai persiapan jelang perayaan Idul Adha 1439 Hijriah atau Idul Kurban yang akan jatuh pada 22 Agustus. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/wsj/18.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya mendukung program swasembada daging nasional dengan mengadakan Rapat Koordinasi Teknis terkait penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk kapal khusus angkutan ternak.

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas distribusi ternak antar pulau, terutama dari daerah produsen ke konsumen.

Baca Juga: Minta Restu Prabowo, Mentan Berniat Impor 250.000 Ekor Sapi Perah untuk Dukung MBG

Rapat yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub ini membahas berbagai upaya peningkatan layanan distribusi, dengan fokus pada perbaikan jadwal dan waktu tunggu di pelabuhan.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Hartanto mengungkapkan bahwa jumlah kapal angkutan ternak telah mengalami peningkatan signifikan sejak program ini diluncurkan pada 2015.

Namun, masih ada sejumlah kendala yang perlu diperbaiki, terutama waktu tunggu di pelabuhan yang saat ini bisa mencapai 8 hingga 10 hari.

“Waktu tunggu muatan di pelabuhan yang panjang disebabkan oleh ketidaksesuaian jadwal muatan dengan pelayaran yang ditetapkan, sehingga mengurangi target produktivitas kapal dalam setahun. Kami berharap semua pihak dapat berkomitmen mematuhi jadwal keberangkatan untuk meningkatkan efisiensi," jelas Hartanto, Sabtu (9/11).

Baca Juga: Kementan Tegaskan Tak Ada Wacana Impor 1,8 Juta Ton Susu Untuk Makan Bergizi Gratis

Sejak dimulai dengan kapal KM. Camara Nusantara 1 pada 2015 yang hanya mampu mengangkut 353 ekor ternak, program ini menunjukkan hasil yang signifikan.

Hingga Oktober 2024, jumlah hewan ternak yang diangkut melalui kapal khusus ini mencapai 36.740 ekor.

Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri, Capt. Hasan Sadili, turut menyampaikan pentingnya peningkatan aksesibilitas antar pulau dan perencanaan trayek yang lebih efektif.

"Kami memastikan jaringan trayek kapal angkutan ternak yang akan ditetapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan mempertimbangkan ketersediaan armada dan potensi muatan ternak dari daerah produsen ke daerah konsumen," ujarnya.

Baca Juga: Lakukan Rapat Koordinasi, Zulhas Cari Solusi Swasembada Pangan di 2028

Keputusan yang diambil dalam rapat ini diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap kelancaran distribusi ternak di Indonesia, guna mendukung pencapaian swasembada daging nasional secara lebih efisien dan terintegrasi.

Selanjutnya: Ekonom Ragukan Permendag 8/2024 sebagai Penyebab Pailitnya Sritex

Menarik Dibaca: Penyebab Sinyal Wi-Fi Lambat, Salah Cara Memasang Router

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×