Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Digitalisasi suatu menjadi sebuah keniscayaan saat ini. Untuk bisa bersaing dan tumbuh secara berkelanjutan, perusahaan mau tidak mau harus melakukan transformasi digital.
Pemerintah juga terus mendorong transformasi digital untuk mempercepat pemulihan ekonomi global dalam perhelatan konferensi tingkat tinggi (KTT) negara G20 beberapa waktu lalu. Salah satu langkah dalam melakukan transformasi itu adalah dengan mendorong berkembangnya ekonomi digital. Pengembangan ekonomi digital tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja tetapi memerlukan kolaborasi dari semua pihak.
Untuk mendukung pemerintah dalam mendorong pengembangan ekonomi digital, PT Edsen Gudang Komputerindo atau Edsen Consulting menggelar Edsen Business Senses Day 2023 dengan mengusung tema Business Race with Technology.
"Event ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan literasi digital di Tanah Air. Diharapkan para pelaku usaha semakin peduli dengan pentingnya transformasi digital dalam menjalankan bisnis saat ini," jelas Edwin Budiman, Founder sekaligus CEO Edsen Consulting, Selasa (14/3).
Menurut Edwin, teknologi dan transformasi digital telah menjadi kebutuhan mutlak bagi perusahaan dalam meningkatkan produktivitas, efisiensi proses, menjadi lebih cepat, makin tangguh dan siap bertanding dalam persaingan ekonomi global.
Hal itu menurutnya sudah terbukti selama pademi Covid-19. Pelaku usaha harus bisa dengan cepat menerima realita-realita baru dan mengadaptasinya agar dapat sustain dan memenangkan kompetisi dalam bisnis.
Meskipun pandemi Covid-19 telah mengakselerasi tranformasi digital, namun Edwin melihat bahwa tantangan dalam melakukan transformasi digital di Indonesia masih besar.
Dalam pengembangan ekonomi digital diperlurkan tiga aspek yang saling mendukung yakni people, resources, dan leadership.
Dia melihat pengembangan resources dalam hal ini infrastruktur bisa dilakukan dengan cepat. Hanya saja dari aspek people masih membutuhkan waktu panjang dalam pengembangannya. "Membangun budaya digital tidak bisa dilakukan dengan cepat. Untuk teknologi mungkin bisa dibangun dalam satu tahun, tetapi mencipatkan budaya digital di masyarakat butuh satu generasi. Ini menjadi tantangan kita bersama," kata Edwin.
Berdasarkan pantauan Edsen Consulting, kapasitas digital perusahaan Indonesia baru mencapai sekitar 20% saat ini sehingga masih dapat dioptimalkan dan perlu mengejar ketertinggalan dengan negara-negara Asia lainnya.
Untuk itu, Edsen Consulting menyebutkan ada empat pilar dalam membantu akselerasi transformasi digital di perusahaan. Pertama, Business technology. Ini merupakan solusi integrasi mobile yang akan memberikan pandangan menyeluruh kepada perusahaan dalam integrase teknologinya.
Kedua, Business application. Ini akan membantu mengizinkan berbagai fungsi di perusahaan seperti CRM, ERP dan lain sebagainya. Ketiga, Business analytics. Solusi ini memungkinkan perusahaan menganalisis insight lebih cepat dan tepat.
Keempat, Business planning dan execution. Solusi ini berfungsi memonitor dan mengevaluasi performa bisnis secara holistik, yang mampu secara lincah beradaptasi dan menyesuaikan berbagai perubahan.
Keempat pilar ini sudah terbukti berhasil membantu banyak perusahaan dalam mengakselerasi kinerja bisnisnya. Sebagai contoh, klien Edsen Consulting di sektor perusahaan tambang berhasil melakukan peningkatan produktivitas kendaraan alat beratnya berkat implementasi teknologi performance management.
Dengan support teknologi yang diimplementasikan Edsen Consulting, perusahaan tambang tersebut dapat menganalisis secara cepat dampak percepatan atau penundaan penggantian suku cadang kendaraan terhadap produkvititas atau keamanan alat berat tersebut.
“Dalam perusahaan tambang, cost alat berat itu salah satu yang terbesar jadi perencanaan terhadap penggantian suku cadang menjadi hal yang krusial terhadap tingkat produktivitas perusahaan secara keseluruhan,” pungkas Edwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News