kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Efek erupsi Gunung Merapi, Kemhub minta stakeholder bandara tetap waspada


Jumat, 11 Mei 2018 / 19:55 WIB
Efek erupsi Gunung Merapi, Kemhub minta stakeholder bandara tetap waspada
ILUSTRASI. LETUSAN FREATIK GUNUNG MERAPI


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso menginstruksikan para stakeholder penerbangan di Yogyakarta dan daerah lain yang terdampak untuk meningkatkan kewaspadaan dan bekerja sama untuk menjaga keselamatan, keamanan dan tingkat pelayanan penerbangannya. Hal itu disampaikan terkait dengan terjadinya Erupsi Freatik Gunung Merapi Yogyakarta pada pagi hari ini, Jumat (11/5) sekitar pukul 08.45 WIB.

Berdasarkan laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahwa semburan debu vulkanik akibat peristiwa tersebut membentuk kolom setinggi 5.500 meter sehingga bisa mengganggu jalur penerbangan.

"Abu vulkanik tersebut dapat mengganggu penerbangan pesawat dan aktivitas di bandar udara. Untuk itu saya instruksikan agar semua stakeholder baik itu maskapai, AirNav, pengelola Bandara dan Otoritas Bandar Udara untuk meningkatkan kerjasama dan tetap mengedepankan keselamatan penerbangan." kata Agus dalam keterangam resminya, Jumat (11/5).

Agus menghimbau otoritas terkait untuk tidak memaksakan diri untuk memberi izin dan melakukan penerbangan bila masih ada debu vulkanik di jalur penerbangannya. "Dan pengelola bandara juga silahkan menutup bandara jika bandaranya masih terdampak debu vulkanik," ujarnya.

Agus memprediksi dampak letusan tersebut akan terus terasa siang hari. Sehingga dirinya juga meminta penutupan Bandara Adi Soetjipto Yogyakarta sampai keadaan cuaca mendukung untuk operasional keselamatan penerbangan. Serta dilakukan observasi pada bandara-bandara dan jalur-jalur udara di sekitarnya

Dari ASHTAM Merapi nomor VAWR 5346, pergerakan debu vulkanik (vulcano ash) pada ketinggian flight level 500 (5.500 meter), tertiup angin arah barat daya, tenggara dan timur dengan kecepatan 20 knots.

Bandara terdampak sebaran debu vulkanik tersebut adalah Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta. Sedangkan bandara yang dalam pantauan adalah Bandara Adi Sumarmo Solo yang berada 8 nautical mile di luar area VA dan Bandara Ahmad Yani Semarang yang berada 31 nautical mile di luar area VA. Sementara ATS Route yang terdampak yaitu W17N.

Sementara itu buka tutup Bandara Adi Sutjipto terus dilakukan sambil melihat perkembangan situasi di lapangan. Bandara ini sempat ditutup sementara hari ini mulai pukul 10.42 WIB sampai dengan pukul 11.10 WIB dan diperpanjang hingga 11.40 WIB yang terakhir penutupan sampai 14.17. Namun saat ini setelah pkl 14.17 sudah dibuka lagi sambil menunggu perkembangan lebih lanjut.

Di sisi lain, Agus juga meminta pelayanan pada penumpang yang terdampak untuk tetap diperhatikan. Penumpang harus diberitahu kondisi yang sebenarnya sehingga tidak timbul masalah yang negatif.

"Buka-tutup bandara pasti akan menimbulkan delay penerbangan, baik di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta maupun bandara lain yang terhubung penerbangannya ke Yogya. Untuk itu penumpang harus diberi tahu secepatnya agar mereka juga bisa bersiap-siap. Sedangkan bagi penumpang, saya mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan harap tetap bersabar jika terjadi delay karena ini murni faktor bencana alam yang tidak bisa kita prediksi," lanjut Agus.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×