Reporter: Muhamad Aghasy Putra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. eFishery, sebuah perusahaan startup teknologi akuakultur di Indonesia, mengungkapkan capaian kinerja perusahaan di tahun 2023.
Chief Product Officer eFishery, Chrisna Aditya, menyatakan bahwa hingga tahun 2023, eFishery telah menjadi pemasok ikan dan udang terbesar dengan total transaksi melebihi S$ 200 juta dan total volume ikan serta udang mencapai 300.000 ton.
Chrisna juga menjelaskan tentang program Kabayan (Kasih Bayar Nanti) yang memberikan akses mudah dan aman bagi pembudidaya ke institusi finansial yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk pembelian pakan yang dapat dibayar setelah panen.
Baca Juga: Kembangkan Sektor Perikanan, e-Fishery Menggandeng Pemprov Sumatera Utara
“Menurut data kami, program unggulan eFishery (Kabayan) telah meningkatkan keuntungan usaha budidaya sebesar 40,7%. Secara keseluruhan, produk unggulan eFishery (aplikasi eFisheryku, Kabayan, eFeeder) memberikan peningkatan keuntungan sebesar 34,1%,” ujarnya, Kamis (13/6).
eFishery berfokus pada lima area utama untuk pertumbuhan: praktik akuakultur yang berkelanjutan, peningkatan mata pencaharian pembudidaya, keanekaragaman hayati & aksi iklim, kesehatan dan kesejahteraan, serta pengembangan masyarakat dengan mendukung para pembudidaya.
Baca Juga: eFishery Berencana Ekspansi Pasar ke Amerika Serikat dan China
“Sebanyak 13.000 pembudidaya menggunakan jasa Kabayan pada tahun 2023. Total pinjaman melalui ekosistem eFishery mencapai lebih dari Rp 661 miliar pada tahun 2023, dan sebanyak 155 ton pakan telah didistribusikan oleh eFishery,” jelasnya.
Terkait rencana IPO, pihak eFishery belum bisa memastikan waktu tepat untuk melantai di BEI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News