Reporter: Dimas Andi | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar pelumas untuk industri di Indonesia menyimpan potensi besar. Keberadaan pelumas yang berkualitas sangat krusial terhadap kinerja mesin pabrik, sehingga pada akhirnya meningkatkan efisiensi bisnis dari para pelaku usaha.
Presiden Direktur PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) Syah Reza mengatakan, kondisi industri manufaktur nasional cukup menantang sepanjang 2024 berjalan. Ini terlihat dari data Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia dari S&P Global yang berada di level 49,6 atau di zona kontraksi pada November 2024.
Pelemahan industri manufaktur di atas kertas bisa berdampak pada penurunan utilitas pabrik di sektor ini, sehingga ujung-ujungnya permintaan pelumas ikut turun. Namun, EMLI melihat potensi bisnis pelumas industri tetap menjanjikan. Justru, para pelaku usaha kini memburu pelumas berkualitas yang dapat membuat mesin-mesin pabrik mereka bekerja lebih optimal.
"Sistem pelumasan sangat dibutuhkan untuk perlindungan komponen mesin agar usia pemakaian mesin jadi lebih lama, periode downtime menurun, dan pelanggan tidak perlu sering mengganti pelumas," ungkap dia ketika ditemui KONTAN, Kamis (5/12).
Baca Juga: Semen Indonesia Perkuat Keunggulan Operasional Lewat Eco-Inovasi dan Inovasi Sosial
ExxonMobil sendiri memiliki beberapa produk pelumas industri yang jadi andalan. Contohnya adalah Mobil Vactra Oil Numbered Series, sebuah pelumas slideway premium untuk memenuhi persyaratan akurasi dan perlindungan komponen alat mesin presisi.
Selain itu, ExxonMobil juga memiliki layanan Mobil Lubricant Analysis yang dapat memantau dan menganalisis kondisi pelumas secara akurat, sehingga pelaku usaha bisa mengetahui kapan waktu untuk mengganti pelumas.
"Salah satu pelanggan kami dari pabrik komponen otomotif di Jawa Barat mampu menghemat biaya perawatan mesin US$ 5.000 per tahun berkat bantuan pelumas dan layanan ExxonMobil," klaim Syah Reza.
Sementara itu, Manager Corporate Communications and Investor Relation PT Pertamina Lubricants Intania Prionggo menyatakan, permintaan pelumas industri pada dasarnya selalu tumbuh dalam beberapa tahun terakhir. Hingga memasuki kuartal IV-2024, penjualan pelumas industri Pertamina Lubricants banyak menyasar untuk sektor pertambangan dan energi/pembangkit dengan pertumbuhan masing-masing lebih dari 10% secara tahunan.
"Peningkatan penjualan pelumas juga terjadi secara seasonal, seperti di industri konstruksi yang dipengaruhi oleh keberadaan Proyek Strategis Nasional (PSN)," imbuh dia, Kamis (5/12).
Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan pelumas industri Pertamina Lubricants memiliki kontribusi yang relatif sebanding dengan penjualan pelumas ritel.
Di segmen ini Pertamina Lubricants memiliki produk andalan yakni Meditran. Ini merupakan pelumas yang dirancang untuk industri yang menggunakan mesin diesel dengan tugas berat, seperti alat berat hingga perkapalan.
Baca Juga: Tanggapi Isu Bakal Tutup Seluruh SPBU di Indonesia, Ini Penjelasan Shell
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News