Reporter: Mimi Silvia | Editor: Amailia Putri
JAKARTA. Sepanjang semester I-2013 PT Surya Esa Perkasa Tbk mengantongi laba bersih sebesar US$ 6,92 juta. Angka ini meningkat 16,89% dibanding periode yang sama tahun lalu. Juni tahun lalu, laba bersih perusahaan berkode saham ESSA ini hanya sekitar US$ 5,92 juta.
Kenaikan laba bersih itu lantaran perusahaan produsen elpiji ini berhasil menekan sejumlah beban keuangan. Pasalnya, pendapatan perusahaan turun. Pada Juni 2012, pendapatan ESSA mencapai US$ 20,44 juta. Sedangkan pada Juni tahun ini, ESSA hanya mampu menghasilkan pendapatan US$ 19,93 juta.
Mengutip laporan keuangan Surya Esa semester I-2013, beban umum dan administrasi mampu ditekan hingga 51,48%. Secara spesifik, beban tersebut turun dari semester I tahun lalu sebesar US$ 4,04 juta menjadi US$ 1,96 juta. Beban keuangan perusahaan juga susut dari US$ 625.041 menjadi US$ 516.275.
Selain itu, pos kerugian lain-lain bersih juga berkurang secara signifikan yaitu sebesar 69,49% menjadi US$ 400.791. Di semester II-2013, ESSA akan melanjutkan upaya ekspansi berupa pembangunan kilang Liquified Petroleum Gas (LPG) di Palembang, Sumatra Selatan dan pabrik amoniak. "Keduanya sedang dalam proses konstruksi," kata Kanishk Laroya, Sekretaris Perusahaan Surya Esa Perkasa, Rabu (31/7).
Perusahaan itu juga sudah menggunakan belanja modal sebesar US$ 1,4 juta dari US$ 21 juta yang dianggarkan untuk pembangunan kilang LPG. Kilang ini ditargetkan kelar pada tahun 2014 mendatang. Sedangkan pabrik amoniak akan menelan dana hingga US$ 750 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News