Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan bertubi-tubi mengancam sektor bisnis. Pengusaha Indonesia sedang gundah lantaran prospek bisnis semakin meredup. Ada sejumlah faktor yang membayangi perekonomian, mulai dari pelemahan ekonomi global, virus corona, dan kini rupiah yang kembali anjlok.
Pengusaha jasa logistik di Tanah Air juga merasakan efeknya. Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) menyampaikan strategi untuk menghadapi redupnya pertumbuhan ekonomi yang akan berdampak pada bisnis logistik yaitu dengan fokus kepada pasar logistik dalam negeri.
Baca Juga: Warga lakukan panic buying gara-gara virus corona, APRINDO: Terlalu berlebihan!
Zaldy Ilham Masita, Chairman ALI mengatakan, para pengusaha jasa logistik harus melakukan otomasi pada beberapa proses di dalam logistik untuk mengurangi biaya logistik dan menggunakan teknologi baru seperti sistem loker untuk delivery. "Sehingga mengurangi kontak antar manusia yang berkaitan dengan penyebaran virus," ujar Zaldy kepada kontan.co.id, Senin (02/3).
Menurut Zaldy, belajar dari kasus corona virus di Wuhan dimana kapasitas logistiknya sempat mengalami turun drastis, banyak persiapan yg harus dilakukan pengusaha jasa logistik di Indonesia.
"Saya melihat pengiriman melalui smart locker yang telah dilakukan oleh Paxel sangat cocok untuk mengurangi penularan virus corona, karena memakai locker untuk pengiriman barang dan tidak membutuhkan warehouse untuk melakukan sorting. Saya rasa itu bisa menjadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan pebisnis logistik di Indonesia," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Indonesia Maritime Transportation and Logistic Watch (IMLOW) Achmad Ridwan Tento menuturkan, pada situasi seperti ini strategi yang harus dijalankan pebisnis logistik adalah melakukan efisiensi di berbagai bidang dengan teknologi informasi .
"Menjalankan usaha yang sudah berjalan dengan sebaik mungkin. Jangan melakukan ekspansi usaha dalam kondisi saat ini. Lebih baik wait and see," ujar Ridwan.
Kata Ridwan, saat ini kegiatan ekspor impor juga sudah terdampak oleh adanya virus corona ini dan pebisnis logistik itu berjalan sesuai dengan kegiatan ekspor impor.
Baca Juga: Sri Mulyani: Stabilitas sistem keuangan masih normal, namun kewaspadaan ditingkatkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News