kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspansi, Horizon siapkan Rp 30 miliar


Sabtu, 18 Februari 2017 / 20:05 WIB
Ekspansi, Horizon siapkan Rp 30 miliar


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Horizon Investment menyiapkan dana investasi Rp 30 miliar untuk membangun rumah produksi ayam pedaging di Bogor, Jawa Barat. Proses pembangunan rumah produksi berlangsung mulai bulan ini.

Proses pembangunan memakan waktu sekitar tujuh bulan. "Kami sudah dapat lokasi dan izinnya, bikin pabrik memang harus tidak ada masalah air dan aksesnya," ujar Resul Akkus, Direktur PT Horizon Investment kepada KONTAN, Kamis (16/2).

Kehadiran rumah produksi anyar itu akan menggenapi kapasitas produksi menjadi 450.000 ekor ayam pedaging per periode panen atau per 40 hari. Kapasitas tersebut naik tiga kali lipat ketimbang catatan saat ini.

Penambahan rumah produksi adalah bagian dari ambisi Horizon memiliki kapasitas produksi 1 juta ekor ayam pedaging per panen pada tahun 2020. Tak cuma itu, tahun depan mereka bermaksud merambah bisnis ayam petelur. Hanya saja manajemen perusahaan masih menyimpan informasi besaran dana yang dianggarkan.

Meskipun optimistis dengan prospek bisnis ayam, Horizon tak luput dari tantangan. Awal tahun ini saja, mereka tak bisa memacu produksi karena kendala curah hujan. Ketimbang hujan, cuaca panas lebih menguntungkan bisnis ayam pedaging.

Sebab selain permintaan pasar yang turun, musim hujan membikin kondisi rumah produksi menjadi terlampau lembab. "Kalau musim hujan kami lebih hati-hati karena kelembaban, dingin dan rawan penyakit flu, jadi harus hati-hati," terang Resul.

Dus, kapasitas produksi ayam pedaging Horizon awal tahun ini belum bisa menyamai tahun 2016. Tahun lalu, mereka menjual 120.000 ekor-150.000 ekor ayam pedaging per periode panen.

Sembari membesarkan bisnis ayam yang sudah digeluti sejak tahun 2015, Horizon mengawal bisnis tepung. Informasi saja, tepung adalah bisnis utama perusahaan itu sejak tahun 2010.

Tahun ini, Horizon menargetkan volume produksi 200 ton tepung per hari di bawah merek dagang Karaboga dan Superboga. Proses produksi berlangsung di pabrik eksisting yang saat ini beroperasi dengan utilisasi 75%.

Tak seperti bisnis ayam, tahun ini Horizon tak merencanakan ekspansi pabrik tepung. Maklum, belum lama mereka mengucurkan duit US$ 3,5 juta untuk membangun pabrik di Bekasi, Jawa Barat.

Manajemen Horizon bilang, tantangan bisnis tepung adalah persaingan bisnis yang ketat dan ketergantungan gandum impor. Sejauh ini, mereka mengimpor 70% gandum dari Rusia, 20% dari Australia dan 10% dari India. Pembelian berlangsung setiap dua bulan sekali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×