kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.035.000   26.000   1,29%
  • USD/IDR 16.451   12,00   0,07%
  • IDX 7.893   91,62   1,17%
  • KOMPAS100 1.105   16,36   1,50%
  • LQ45 800   6,78   0,85%
  • ISSI 270   3,98   1,50%
  • IDX30 415   4,02   0,98%
  • IDXHIDIV20 482   5,00   1,05%
  • IDX80 122   1,09   0,90%
  • IDXV30 133   1,88   1,43%
  • IDXQ30 134   1,48   1,11%

Ekspor batik Indonesia mampu tembus US$ 21,5 juta


Jumat, 02 Oktober 2020 / 19:33 WIB
Ekspor batik Indonesia mampu tembus US$ 21,5 juta
ILUSTRASI. Suasana pameran batik


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Doddy Rahadi mengemukakan, Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta yang merupakan unit litbang di bawah binaan BPPI Kemenperin, telah mengembangkan aplikasi Batik Analyzer untuk membedakan produk batik asli dan tiruan batik.

Baca Juga: Penjualan meningkat 26% sejak pandemi, UMKM didorong masuk pasar e-commerce

"Batik Analyzer adalah suatu aplikasi yang dapat dipasang pada ponsel pintar berbasis Android dan iOS yang dikembangkan dengan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI), yaitu machine learning yang sesuai dengan implementasi industri 4.0," tuturnya.

Meski saat ini bangsa Indonesia masih dihadapkan pada kondisi yang berat dalam menjalankan setiap aktivitasnya karena dampak pandemi covid-19, menurut Doddy, bukan berarti produktivitas dan kreativitas harus berhenti khususnya di sektor industri.

"Industri batik sangat diharapkan mampu beradaptasi dengan kebiasaan baru atau berbagai perubahan dengan cara berpikir kreatif dan inovatif melalui pemanfaatan teknologi dan optimalisasi sumber daya yang ada, sehingga dapat terus bergerak serta berkontribusi positif bagi pemulihan ekonomi nasional," paparnya.

Melalui penyelenggaraan peringatan Hari Batik Nasional, Kemenperin senantiasa mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk dapat turut berperan aktif serta berkolaborasi dalam memajukan Batik Indonesia.

"Karena sesungguhnya mencintai Batik Indonesia adalah tanggung jawab setiap kita sebagai bangsa Indonesia yang berbudaya," pungkas Doddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×