kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

Ekspor batik Indonesia mampu tembus US$ 21,5 juta


Jumat, 02 Oktober 2020 / 19:33 WIB
Ekspor batik Indonesia mampu tembus US$ 21,5 juta
ILUSTRASI. Suasana pameran batik


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Doddy Rahadi mengemukakan, Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta yang merupakan unit litbang di bawah binaan BPPI Kemenperin, telah mengembangkan aplikasi Batik Analyzer untuk membedakan produk batik asli dan tiruan batik.

Baca Juga: Penjualan meningkat 26% sejak pandemi, UMKM didorong masuk pasar e-commerce

"Batik Analyzer adalah suatu aplikasi yang dapat dipasang pada ponsel pintar berbasis Android dan iOS yang dikembangkan dengan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI), yaitu machine learning yang sesuai dengan implementasi industri 4.0," tuturnya.

Meski saat ini bangsa Indonesia masih dihadapkan pada kondisi yang berat dalam menjalankan setiap aktivitasnya karena dampak pandemi covid-19, menurut Doddy, bukan berarti produktivitas dan kreativitas harus berhenti khususnya di sektor industri.

"Industri batik sangat diharapkan mampu beradaptasi dengan kebiasaan baru atau berbagai perubahan dengan cara berpikir kreatif dan inovatif melalui pemanfaatan teknologi dan optimalisasi sumber daya yang ada, sehingga dapat terus bergerak serta berkontribusi positif bagi pemulihan ekonomi nasional," paparnya.

Melalui penyelenggaraan peringatan Hari Batik Nasional, Kemenperin senantiasa mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk dapat turut berperan aktif serta berkolaborasi dalam memajukan Batik Indonesia.

"Karena sesungguhnya mencintai Batik Indonesia adalah tanggung jawab setiap kita sebagai bangsa Indonesia yang berbudaya," pungkas Doddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×