kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekspor batubara ke India bisa meningkat tinggi


Selasa, 05 Januari 2016 / 06:00 WIB
Ekspor batubara ke India bisa meningkat tinggi


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi ekspor batubara menuju India bisa lebih kencang tahun ini. Sebab pasar China berkurang lantaran industri di sana sedang lesu.

Selain itu, pasar China juga tidak ramah dengan batubara kalori rendah.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Adhi Wibowo menyebut saat ini India bergantung pada Indonesia. "Permintaan dari India belum menurun. Mereka untuk kebutuhan steam coal-nya sangat bergantung dari Indonesia," katanya, Senin (4/1).

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia mengakui saat ini memang sangat sulit jika hanya mengandalkan pasar China untuk ekspor. "Dengan situasi tersebut, penggunaan untuk pembangkit listrik domestik segera dipercepat," tuturnya.

Berdasarkan data ekspor batubara 2014 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, China menjadi tujuan utama dengan ekspor sebanyak 41,54 juta ton. Sementara India berada di posisi kedua dengan 37,48 juta ton.

Namun, ekspor ke China mulai tahun lalu diperkirakan terus anjlok seiring dengan kebijakan untuk mengurangi impor batubara berkualitas rendah. Hal itu juga menjadi salah satu penyebab lemahnya ekspor Indonesia sepanjang 2015.

Adhi menyebut, selain India, negara seperti Filipina, Pakistan, dan Malaysia yang masih mempertahankan impor batubara dari Indonesia. Pasar inilah yang menjadi peluang bagi perusahaan yang ingin memperluas bisnisnya.

Beberapa perusahaan telah mengajukan peningkatan produksi batubara dalam rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) 2016. Walau memang sebagian besar perusahaan mengajukan penurunan produksi.

"Kemungkinan perusahaan-perusahaan yang ingin menambah produksi untuk melayani pasar (Filipina, Malaysia, Pakistan) itu," ujarnya.

Ekspor batubara dari Indonesia sepanjang Januari-November 2015 tercatat sebanyak 253 juta ton atau anjlok 27,71% dibandingkan dengan ekspor pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 350 juta ton.

Sementara untuk total produksi batubara pada periode tersebut, jumlahnya baru mencapai 335 juta ton atau lebih rendah 20,05% dibandingkan dengan total produksi pada periode yang sama tahun lalu 419 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×