Reporter: Maria Rosita | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Pengusaha emas lokal turut merasakan dampak krisis di Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang berlarut-larut. Seperti yang terjadi pada PT Sumber Kreasi Cipta Logam, volume ekspor emas batangan ke kedua wilayah itu terus berkurang dalam dua tahun terakhir. Kini manajemen perusahaan itu sedang mencari wilayah pemasaran baru agar laba terus meningkat.
Johny Salmon, Direktur Pengelola Sumber Kreasi Cipta Logam, menjelaskan, nilai ekspor emas terus berkurang sepanjang tahun pasca krisis AS tahun 2008. Kini penurunan terus berlangsung, karena krisis juga merambat ke Eropa. "Rata-rata, volume ekspor turun 30% - 40% karena dua wilayah itu merupakan pasar utama kami," kata Johny, kemarin.
Menurut Johny, pihaknya hanya bisa mengekspor emas senilai US$ 5 juta - US$ 6 juta pada tahun 2010. Padahal, mereka mampu mengekspor hingga US% 10 juta per tahun sebelum tahun 2008. Penurunan ini karena krisis ekonomi menyebabkan harga emas semakin mahal sehingga daya beli konsumen menurun. Saat ini harga emas dunia berkisar US$ 1.879 per ons troy, Januari lalu masih sekitar US$ 1.340.
Dari sisi volume, perusahaan ini hanya mengekspor 40.000 - 50.000 batang emas dan perak. Jumlah ini hanya 50% dari kapasitas pabriknya yang berada di Rawamangun dan Cipinang, Jakarta Timur. "Dari total volumen penjualan, komposisi emas hanya 3% - 4%, selebihnya perak. Dulu, kontribusi emas bisa mencapai 10%," jelas Johny.
Kini, Johny mulai berpikir mencari wilayah pemasaran baru. Mereka berencana membidik pasar di Asia dan dalam negeri karena pertumbuhan ekonomi di wilayah ini masih besar. "Wilayah ini yang hanya menjadi harapan," kata Johny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
