kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekspor industri manufaktur meningkat 10,93% di dua bulan pertama tahun ini


Senin, 23 Maret 2020 / 14:22 WIB
Ekspor industri manufaktur meningkat 10,93% di dua bulan pertama tahun ini
ILUSTRASI. Implementasi Sistem informasi Monitoring Devisa terIntegrasi Seketika (SiMoDIS): Pekerja di Pelabuhan Peti Kemas Koja, Jakarta Utara, jumat (27/12). Mulai 1 Januari 2020 Bank Indonesia (BI) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai meningkatkan kepatuhan peng


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pengolahan mencatatkan nilai ekspornya pada periode Januari-Februari 2020 sebesar US$ 21,76 miliar, naik 10,93% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Capaian kinerja pengapalan produk manufaktur sepanjang dua bulan pertama tahun ini memberikan kontribusi hingga 78,92% dari total nilai ekspor yang menembus US$ 27,57 miliar.

“Sementara itu, nilai ekspor industri pengolahan pada Februari 2020 tercatat sebesar US$ 11,03 miliar, naik 2,73% dibanding Januari 2020 (m-to-m) yang mencapai US$ 10,73 miliar. Jika dibandingkan dengan Februari 2019 (year-on-year), kinerja ekspor industri pengolahan pada Februari 2020 naik 17,11%,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian, Janu Suryanto dalam keterangan resminya, Senin (23/3).

Baca Juga: Ini peringatan S&P Global Ratings jika rupiah melemah di atas Rp 15.000

Janu menyampaikan, neraca perdagangan industri pengolahan pada periode Januari-Februari 2020 adalah surplus sebesar US$ 1,22 miliar. “Sedangkan, neraca perdagangan industri pengolahan pada Februari 2020 mencatatkan surplus US$ 2,07 miliar,” ungkapnya.

Adapun sektor industri makanan menjadi penyumbang devisa terbesar dari total nilai ekspor industri pengolahan pada Januari-Februari 2020 yang mencapai US$ 4,7 miliar. Angka tersebut naik dibanding perolehan di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD4,3 miliar.

Sektor lainnya, diikuti oleh industri logam dasar yang nilai ekspornya menembus US$ 3,5 miliar, kemudian industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (US$ 1,9 miliar), industri pakaian jadi (US$ 1,4 miliar), serta industri karet, barang dari karet dan plastik (US$ 1,2 miliar) sepanjang dua bulan awal tahun ini.

Industri makanan juga menjadi penyumbang paling besar pada capaian nilai ekspor industri pengolahan pada Februari 2020, yang tercatat mencapai US$ 2,45 miliar atau berkontribusi 22,26%,” ujar Janu. Pada Februari 2020, ekspor industri makanan naik 8,94% dibanding Januari 2020.

Baca Juga: Skenario Terburuk: Wabah Virus Corona Memicu Krisis Ekonomi

Jika dilihat dari faktor pembentuknya, nilai ekspor sektor industri makanan pada Februari 2020 didominasi oleh komoditas minyak kelapa sawit sebesar US$ 1,51 miliar atau memberikan kontribusi 61,41%, naik dibandingkan bulan Januari 2020 yang mencapai 60,62%.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×