Reporter: Handoyo, Ratih Waseso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspor sarang burung walet terus menunjukkan tren yang positif. Adapun tujuan utama ekspor sarang burung walet asal Indonesia ialah China. Tercatat, total ekspor produk ini ke China tahun 2018 sebesar US$ 139,82 juta.
Hingga April 2019, ekspor komoditas ini ke China tercatat sebesar US$ 40,18 juta dengan volume 21,32 ton. Jumlah tersebut naik 6,56% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 20 ton.
Sedangkan, untuk total nilai ekspor sarang burung walet Indonesia ke seluruh negara tujuan hingga bulan April 2019 sekitar US$ 87,71 juta. Lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 95,67 juta.
"Iya memang menurun secara nilai karena harga sarang walet kan fluktuatif, tapi secara volume kita ada peningkatan terus, jumlah ekspor meningkat setiap tahun," Plh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Veri Anggrijono, Jumat (19/7).
Agar dapat diterima di pasaran, ada sederet syarat protokoler yang harus dilalui oleh sebuah negara yang ingin mengekspor produk sarang burung walet ke Tiongkok. Produk sarang burung walet Indonesia harus melalui protokol persyaratan kebersihan, karantina, dan pemeriksaan untuk importasi oleh otoritas China.
Selain itu, diperlukan sertifikasi Certification and Accreditation Administration of the People's Republic of China (CNCA). Saat ini sudah ada 21 perusahaan Indonesia yang telah mendapatkan sertifikat dari China untuk masuk ke pasarnya.
Komisaris PT Tong Heng Investment Indonesia Chan Yu Ta menyampaikan, pihaknya mengapresisai Kemendag dalam mendukung ekspor sarang burung walet. "Kita berharap semakin bertambah tahun semakin bertambah banyak ekspor kita," tutur Chan Yu Ta.
Sebagai gambaran, seluruh daerah di Indonesia memiliki potensi untuk menghasilkan sarang burung walet. Namun hanya ada dua daerah yang termasuk penghasil terbesar yaitu Kalimantan dan Sumatera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News