kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor udang mencuil keuntungan dari pelemahan rupiah


Kamis, 18 Oktober 2018 / 12:15 WIB
Ekspor udang mencuil keuntungan dari pelemahan rupiah
ILUSTRASI. EKSPOR UDANG WINDU


Reporter: Annisa Maulida | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komite Perikanan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) berpendapat, ekspor udang nasional sampai akhir tahun 2018 bisa meningkat karena penguatan dollar Amerika Serikat (AS). Sementara, kualitas udang produksi dalam negeri dianggap lebih bagus oleh para importir.

Ketua Komite Perikanan APINDO Thomas Darmawan menjelaskan, udang budidaya dalam negeri yang di ekspor hampir 95% dari udang jenis vaname yang banyak diminati oleh importir terutama dari Amerika Serikat. 

Pelemahan rupiah akan menjadikan produk dari dalam negeri menjadi lebih murah di mata importir. 

“Udang kita bebas dari penyakit seperti virus early mortality syndrome atau EMS. Walaupun bibit udangnya dari Amerika Serikat, tapi kontennya lebih tinggi dari produksi di Indonesia,” lanjutnya kepada Kontan, Rabu (17/10).

Selain itu menurut Thomas, peningkatan ekspor udang terjadi karena saat perang dagang, produk-produk dari Tiongkok mengalami banyak masalah seperti dikenakan biaya masuk. Sehingga negara-negara lain memiliki peluang lebih besar untuk menjadi eksportir udang.

Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu bahan baku pakan ternak seperti tepung ikan untuk pakan udang yang di impor juga meningkat karena nilai tukar rupiah melemah terhadap dollar AS dan iklim yang tidak bisa diprediksi.

“Tapi saat ini sudah ada beberapa pengusaha udang dalam pertumbuhannya sudah bagus dan dari situ menurut saya Indonesia masih bisa dipercaya untuk melakukan ekspor udang ke pembeli raksasa seperti Amerika Serikat,” ujar Thomas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×