kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor udang tinggi, sejalan peningkatan produksi


Rabu, 17 Oktober 2018 / 18:59 WIB
Ekspor udang tinggi, sejalan peningkatan produksi
ILUSTRASI. Tambak udang


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspor komoditas udang budidaya terus meningkat. Alasannya karena produksi dalam negeri bertambah seiring dengan makin besarnya perluasan lahan tambak udang.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto menyampaikan tahun ini pihaknya menargetkan produksi udang akan mencapai 700.000 ton setahun.

"Ada program pengembangan kawasan budidaya berkelanjutan, Mamuju Utara Mamuju Selatan, Sulawesi Barat, Kalimantan Barat ada program kawasan udang berkelanjutan," katanya saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (17/10).

Slamet menyampaikan, untuk saat ini terdapat beberapa area perluasan tambak udang. Misalnya di Mamuju ada pertambahan lahan seluas 200 hektar dan di Sulawesi Tengah seluas 110 hektar. Ada juga di Sumatera Selatan, Bengkulu dan Palembang.

Seiring dengan pertambahan lahan, petambak udang dan konsumsi pakan udang juga bertambah. Hal ini menunjukkan efek multiplyer yang luas berkat besarnya permintaan dalam negeri dan luar negeri.

Adapun Slamet menyampaikan fokus pertumbuhan tidak hanya pada udang vaname yang populer selama ini, tapi juga pada udang windu. Walau tak merinci penambahan jumlah tambaknya, tapi Slamet meyakini jumlahnya jauh lebih besar daripada beberapa tahun terakhir. Kemudian secara kasar, biaya investasi untuk konstruksi satu tambak dengan kedalaman 1,5 meter bisa menghabiskan Rp 250 juta per ha.

Asal tahu, mengutip data Badan Pusat Statistik, nilai perdagangan ekspor udang budidaya Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada catatan hingga kuartal III 2018, ekspor udang budidaya telah mencapai US$ 14,83 juta, naik 76,09% dari periode sama tahun lalu di US$ 8,43 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×