kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Elektrifikasi fokus di 6 provinsi bagian Timur


Jumat, 22 April 2016 / 20:16 WIB
Elektrifikasi fokus di 6 provinsi bagian Timur


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (persero) berusaha untuk mengalirkan listrik ke seluruh Indonesia melalui Program Indonesia Terang (PIT).

Pencanangan Program Indonesia Terang dilakukan di desa Temel, Distrik Ayamaru Jaya, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, pada Kamis (21/4) oleh Menteri ESDM Sudirman Said didampingi oleh Direktur PLN Amin Subekti, serta Dirjen ESDM dan EBTKE.

Pencanangan Program Indonesia Terang sengaja dilakukan di pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) Temel dan PLTMH Safreis. Kabupaten Maybrat yang mempunyai kontur berbukit-bukit memiliki beberapa potensi air yang dapat dikembangkan menjadi sumber energi listrik berskala kecil.

Khusus untuk Program Indonesia Terang akan dimulai dari enam provinsi paling timur Indonesia. Keenam provinsi tersebut adalah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

Kesulitan akses di sana membuat keenamnya menjadi provinsi yang harus digarap pertama kali. Dari Timur, program ini akan digerakkan secara cepat ke bagian barat Indonesia.

"Kita memberikan fokus ke wilayah timur Indonesia Terang. Mempercepat kelistrikan atau akses ke 12 ribuan desa," pungkas Sudirman dalam keterangan tertulis pada Kamis (21/4).

Menurut Sudirman, Program Indonesia Terang sangat diperlukan mengingat banyak wilayah di Indonesia bagian timur yang sangat sulit di akses. Hal ini juga menjadi tantangan dan konsentrasi tersendiri bagi pemerintah dan PLN untuk dapat segera memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.

Untuk mengatasi sulitnya akses di enam provinsi Indonesia Timur ini, regionalisasi pun sangat dibutuhkan."Kami sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh PLN saat ini dengan membentuk regionalisasi, sehingga tiap daerah bisa mendapatkan perhatian khusus dan terfokus. Regionalisasi ini juga relevan mengingat tantangan tiap daerah yang berbeda-beda," ujar Sudirman.

Amin menambahkan regionalisasi yang dilakukan saat ini akan terus diperkuat. PLN juga akan terus meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) di tiap regional dan memberikan pelatihan kepada penduduk sekitar untuk bisa mengoperasikan pembangkit.

Ke depannya PLN pun akan memanfaatkan untuk mengembangkan potensi alam yang ada sebagai pembangkit listrik off grid atau skala lokal. Sebelumnya pemanfaatan energi baru terbarukan juga telah dilakukan oleh PLN di antaranya dengan pemanfaatan PLTA 2 x 10 Mega Watt ( MW) di Oriya, Genyem, Provinsi Papua. Selain itu PLN juga berhasil mengoperasikan PLTMH Prafi 2 x 1,25 MW serta sejumlah PLTMH kapasitas 500 kV dan 200 kV di Wamena.

Sementara untuk jangka panjang, PLN juga berencana untuk membangun PLTMH baru dengan kapasitas hingga 14,7 MW di Papua dan PLTMH kapasitas 7,6 MW di Papua Barat. Selain itu PLN juga akan melakukan pembangunan PLTA 50 MW di sungai Baliyem serta akan memasang PLTS tersebar di Papua dan Papua Barat.

Saat ini untuk wilayah Papua dan Papua Barat rasio elektrifikasinya sebesar 47,2 persen dan PLN sedang mengejar target peningkatan rasio elektrifikasi Papua dan Papua Barat hingga 90,25 persen pada tahun 2020, dimana rencana pembangunannya sudah tertuang dalam RUPTL dan masuk dalam Program 35 ribu Megawatt yang digagas oleh Presiden Joko Widodo.

Adapun yang menjadi perhatian PLN untuk peningkatan rasio elektrifikasi di Papua dan Papua Barat adalah melistriki 14 Ibu Kota kabupaten yang belum terlistriki, sampai dengan tahun 2017, pengoperasian listrik 24 jam untuk seluruh desa untuk tahun 2017, desa berlistrik diharapkan bisa mencapai 80,8 persen, dan pulau terluar dalam tiga tahun ke depan sudah teraliri listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×