Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten jasa pertambangan menargetkan peningkatan kinerja pada tahun ini menyusul tren kenaikan harga batubara pada awal tahun.
Sekretaris Perusahaan PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) Kurniawati Budiman mengungkapkan tren positif harga batubara diharapkan bakal berdampak positif pada volume penanganan batubara oleh perusahaan untuk tahun ini.
"Kendati demikian, tahun ini masih sangat bergantung pada kondisi ekonomi secara keseluruhan," ujar Kurnia kepada Kontan.co.id, Selasa (16/2).
Baca Juga: Indonesia diharapkan mampu produksi baterai kendaraan listrik di tahun 2025
Kurnia menambahkan, hingga saat ini belum ada raihan kontrak baru dari klien utama, namun BIPI berharap kenaikan harga batubara dapat menjadi sinyal positif dalam mendongkrak raihan kontrak.
Adapun, sejumlah klien utama untuk penanganan batubara BIPI antara lain PT Arutmin Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal.
Selain itu, Kurnia memastikan BIPI juga tengah menjalin diskusi untuk memperoleh kontrak baru di tahun ini. Namun, Kurnia masih belum bisa merinci kontrak mana saja yang tengah disasar.
Kurnia melanjutkan, demi mencapai target pada tahun ini, manajemen BIPI masih melakukan kajian terkait alokasi belanja modal alias capex.
"Alokasi capex tahun 2021 masih dalam tahap evaluasi hingga akhir kuartal I ini, mempertimbangkan tingkat ketidakpastian kondisi ekonomi sebagai dampak keberlanjutan dari Pandemi Covid-19," jelas Kurnia.
Baca Juga: J Resources (PSAB) lunasi utang MTN senilai Rp 300 miliar
Mengutip laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan BIPI tercatat sebesar US$ 51,13 juta per kuartal III-2020. Jumlah ini meningkat 6,36% (yoy) dibandingkan realisasi pendapatan di kuartal III-2019 sebesar US$ 48,07 juta.
Jika ditelusuri, kontributor utama pendapatan BIPI per kuartal III-2020 berasal dari jasa sewa pelabuhan sebesar US$ 37,33 juta. Kemudian disusul oleh sewa crusher sebesar US$ 13,77 juta dan jasa konsultasi sebesar US$ 18.000.