kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Emiten tambang batubara mengerek belanja modal 2019


Minggu, 03 Maret 2019 / 20:03 WIB
Emiten tambang batubara mengerek belanja modal 2019


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten pertambangan batubara mengerek belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun ini, salah satunya PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Direktur Keuangan Indo Tambangraya Megah, Yulius Gozali menyatakan alokasi belanja modal pada tahun ini sebesar US$ 122 juta. "Rencana belanja modal untuk tahun ini US$ 120 juta atau tepatnya US$ 122 juta," kata Yulius kepada Kontan.co.id, Minggu (3/3).

Jumlah rencana belanja modal pada tahun ini meningkat sekitar 14,01% daripada alokasi capex yang disiapkan pada 2018 sebanyak US$ 107,1 juta. Apabila menilik pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, perkiraan serapan belanja modal pada 2018 sebesar US$ 70 juta.

Pada tahun ini, kata Yulius, belanja modal akan digunakan untuk perbaikan infrastruktur dan peningkatan kapasitas mesin dan juga peralatan tambang. "Sumber dana direncanakan akan diperoleh dari internal kas perusahaan," imbuhnya.

Sebagai informasi, emiten berkode saham ITMG ini memiliki produksi batubara dengan kalori 4.300 hingga 6.500 kcal per kg, oleh karena itu mereka tak begitu terdampak adanya penurunan harga batubara.

Terakhir, ITMG membidik target produksi konservatif atau tak berbeda jauh dengan tahun lalu. Tahun 2018 mereka memasang target produksi sebesar 22,5 juta ton batubara. Pada tahun ini mereka juga menyasar pasar baru seperti Vietnam dan Myanmar.

Sama halnya ITMG, PT Indika Energy Tbk (INDY) meningkatkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 315 juta untuk 2019. Belanja modal ini lebih tinggi ketimbang belanja modal pada tahun lalu sebesar US$ 162,8 juta.

Managing Director and CEO Indika Energy, Azis Armand menyampaikan sumber dana untuk belanja modal ini diperoleh dari pinjaman bank sekitar 75% dan sisanya atau 25% akan diperoleh dari dana internal.

Emiten berkode saham INDY akan menggunakan belanja modal sebesar US$ 175 untuk anak usaha yang bergerak di bidang jasa penambangan yaitu PT Petrosea Tbk (PTRO).

Berbeda dengan ITMG dan INDY yang mengerek capex pada tahun ini, PT United Tractors Tbk (UNTR) menyiapkan belanja modal US$ 800 juta, nilai ini sama dengan alokasi belanja modal pada tahun lalu sekitar US$ 800 juta hingga US$ 850 juta. "80% dari total capex UNTR sebesar US$ 700 juta-US$ 800 juta untuk lini bisnis jasa penambangan," kata Sara Loebis, Investor Relations UNTR, Jumat (1/3).

Sementara itu, dari lini bisnis tambang batubara sepanjang 2018 UNTR berhasil menjual 7 juta ton batubara, dan tahun ini ditargetkan menembus penjualan sebesar 9 juta ton batubara. Mengenai kewajiban DMO, Sara belum dapat menyampaikan lebih detail. "Saya cek dulu, karena bisa kombinasi," imbuhnya.

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pun menyiapkan belanja sama dengan tahun lalu sebesar US$ 60 juta. Pasalnya mereka sudah melakukan investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga 100 juta ton. Sebagian besar belanja modal BUMI dipakai untuk pemeliharaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×