Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Sejumlah perusahaan tambang pemegang perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B) menyatakan siap menyuplai kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik. Selain itu, beberapa di antaranya tertarik untuk berkontribusi membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang.
Sujatmiko, Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, beberapa perusahaan yang tertarik membangun pembangkit sendiri di antaranya, PT Insani Bara Perkasa, PT Berau Coal, dan PT Delma Mining, serta PT Indominco Mandiri.
"Yang sekarang sudah mulai membangun pembangkit sendiri di antaranya PT Pesona Khatulistiwa Nusantara PT Adaro Indonesia," kata dia usai menggelar pertemuan dengan PKP2B dan PT PLN di Jakarta, Selasa (10/3) petang.
Menurut dia, terdapat tiga skema yang dapat dilakukan perusahaan tambang untuk membangun pembangkit. Pertama, membentuk konsorsium dengan perusahaan tambang sekitar untuk menggarap proyek bersama.
Kedua, menjalin kerjasama dengan PT PLN. Ketiga, "Membangun sendiri pembangkit untuk kebutuhan tambang, dan sisa listrik bisa dijual ke PLN," kata Sujatmiko.
Bob Kamandanu, Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) mengatakan, pihaknya tentu siap menyuplai batubara untuk kebutuhan pembangkit PLN. Di mana, pada 2019 mendatang kebutuhannya akan mencapai 240 juta ton. Tapi, "Kami ingin kejelasan ke PLN, bagaimana spesifikasi batubara untuk kebutuhan 25.000 megawatt," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News