Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT PLN saat ini sedang melakukan proses tender pembangkit listrik tenaga uap Jawa V di Banten dengan kapasitas 2 x 1000 MW. Manajer Senior Komunikasi PLN Bambang Dwiyanto mengatakan saat ini PLN masih melakukan evaluasi prakualifikasi tender tersebut.
Sumber KONTAN menyebutkan ada enam konsorsium perusahaan yang menjadi peserta tender PLTU Jawa V ini, yaitu pertama, SSP, CNEC, Wika. Kedua, China Oceanwide, PJB, Shanghai Electric. Ketiga, YTL, Bumipertiwi, Indika. Keempat Mitsubishi, Kepco, Siemens, Barito Pacific. Kelima, GDF, Mitsui, Adaro. Dan terakhir
Sumitomo, Chubu, Wasamitra
Menurut Bambang nilai proyek PLTU Jawa V ini tidak berbeda jauh dengan nilai proyek PLTU Batang dengan kapasitas yang hampir sama 2 x1000 MW sebesar Rp 30 triliun. PLTU Jawa V ini diharapkan secepatnya bisa dibangun dalam 3 atau 4 tahun kedepan untuk mengantisipasi krisis listrik di Jawa.
Sekertaris Perusahaan Wijaya Karya Suradi membenarkan bahwa perusahaannya mengikuti tender PLTU Jawa V. "Kita memang ikut tender dan ingin berinvestasi di PLTU Jawa V," ujar Suradi kepada KONTAN, Kamis (5/3). Dalam tender PLTU Jawa V ini , Wijaya Karya menggadeng satu perusahan asal Cilacap P2SP dan perusahaan asal China CNEC.
Nilai proyek PLTU Jawa V sendiri kata dia masih dalam proses perhitungan. Namun sebagai gambaran, investasi untuk 1 MW PLTU akan menghabiskan dana sebesar US$ 1,5juta. Dalam proyek ini setiap perusahaan disyaratkan hanya memiliki 10% saham. Saat ini, kata Suradi, tender PLTU Jawa V masih dalam proses prakualfikasi.
Corporate Communication PT Adaro Energi Tbk Arman Alex Siwu mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi dari anak usaha Adaro yang bergerak dibidang pembangkit listrik , PT Adaro Power terkait keikutsertaan pada tender PLTU Jawa V.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News