Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) berupaya untuk mengoptimalkan produksi dan penjualan pada semester kedua. Salah satunya dengan memulai operasi di dua lapangan gas Sirasun dan Batur yang berlokasi di Blok Kangean, Jawa Timur.
Perusahaan membidik produksi sebesar 200 kaki kubik gas per hari (MMscfd) dari dua lapangan tersebut. Sayang, sejauh ini produksi belum sesuai target. “Produksi dari Sirasun dan Batur saat ini sekitar 160 mmscfc,” ujar CFO dan Direktur ENRG Edoardus Ardianto Windoe, Selasa (30/7).
Apabila mengacu data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), lifting gas Blok Kangean pada semester I-2019 tercatat hanya 133 MMscfd atau 67% dari target APBN 200 MMscfd.
Meski begitu, Edo optimis mampu mencapai target produksi dan penjualan sesuai dengan target yang ditetapkan. Menurutnya, produksi yang belum sesuai dengan target lantaran penyerapan yang sedikit. “Jadi di Jawa Timur ini lebih isu penyerapan, kalau Kangean selagi ada permintaan kita bisa mencapai target,” ungkapnya.
Terlebih pada semester satu ada momen Lebaran yang membuat penyerapan cenderung menurun. Sementara itu, perusahaan menjual gas ke beberapa perusahaan seperti PLN dan Pertagas.
Sebagai informasi,melalui anak usaha yakni Kangean Energy Indonesia Ltd, dan EMP Exploration (Kangean) Limited, ENRG aktif dalam pengembangan blok gas di Jawa Timur sejak 2017.
Lapangan gas lepas pantai Terang di Kangean juga sudah memproduksi dan menjual gas kepada beberapa badan usaha milik negara yang bergerak di industry pupuk dan tenaga listrik, serta industry lainnya yang berlokasi Jawa Timur sejak 2012.
Ia menyebut produksi dari Blok Kangean ini masih menjadi penyumbang terbesar dari total pendapatan mereka. Secara total, mereka mencatatkan cadangan sebesar 10,46 juta barel minyak dan 1,1 triliun kaki kubik gas dari 6 blok migasnya di Sumatera dan Jawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News