Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan migas asal Italia, ENI disebut bakal menjadi kandidat kuat untuk melanjutkan proyek pengembangan Blok Indonesia Deep Water Development (IDD) tahap II menggantikan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).
Hal ini dikemukakan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (30/9).
"IDD perkembangan terakhir Chevron sudah lebih mengerucut dengan ENI, mungkin saat ini sedang proses finalisasi," terang Dwi.
Baca Juga: Punya pengalaman dan fasilitas dekat IDD, ENI dinilai tepat gantikan Chevron
Dikonfirmasi terpisah, pihak Chevron menyatakan proses diskusi masih terus berlangsung.
"Kami masih terus bekerja sama dengan SKK Migas dan mitra potensial untuk membantu merealisasikan potensi proyek ini, namun sesuai kebijakan kami tidak dapat memberikan informasi secara rinci tentang negosiasi komersial," kata Manager Corporate Communication Chevron Pacific Indonesia, Sonitha Poernomo kepada Kontan.co.id, Rabu (30/9).
Kendati demikian, Soenitha belum mau merinci mitra potensial yang dimaksud.
Sekedar informasi, konsorsium proyek IDD terdiri dari kepemilikan saham Chevron sebesar 62%, sisanya dipegang oleh ENI sebesar 20% dan Sinopec 18%.
Selain itu, ENI diketahui juga menjadi operator sejumlah blok migas termasuk Blok East Sepinggan dan Blok Muara Bakau yang fasilitasnya dinilai dekat dengan proyek IDD.
Integrasi fasilitas produksi dinilai bakal menciptakan efisiensi biaya seandainya ENI jadi melanjutkan proyek IDD.
Selanjutnya: ENI jadi kandidat kuat lanjutkan Blok IDD gantikan Chevron
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
