Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Eni Indonesia Ltd menemukan cadangan tambahan di Sumur Merakes-1 Blok East Sepinggan, lepas pantai Kalimantan Timur. Semula di sana perusahaan asal Italia itu hanya menemukan cadangan 1,3 triliun cubic feet (tcf). Setelah kembali dilakukan eksplorasi maka ditemukan tambahan menjadi 2 tcf.
Sumber KONTAN di manajemen Eni Indonesia yang enggan disebut namanya adanya tambahan temuan gas di sumur Merakes -1 membetulkan penemuan itu. "Betul, tetapi saya tak berwenang menyampaikannya," ujar sumber itu kepada KONTAN, Kamis (19/3). Sumur Merakes-1 dibor pada Oktober 2014 di kedalaman 1.372 meter menembus batuan pasir (sandstones) dengan ketebalan 60 meter.
Dengan temuan itu, Eni akan mengevaluasi kemungkinan percepatan pengembangan di sumur tersebut. Setelah itu aktivitas produksi gas dari sumur Merakes-1 akan disatukan dengan fasilitas produksi gas Lapangan Jangkrik, Blok Muara Bakau milik Eni. Blok East Sepinggan memiliki jarak 35 kilometer dari Lapangan Jangkrik.
Kepala Subbagian Komunikasi dan Protokoler SKK Migas Zuldadi Rafli menyatakan, pihaknya belum bisa mengkonfirmasi atas klaim temuan tambahan cadangan gas di sumur Merakes-1 oleh Eni. Hingga saat ini dokumen dan data yang dimasukan Eni ke SKK Migas soal temuan cadangan ini belum lengkap. "Ada beberapa dokumen yang kurang, yang masih harus dimasukan oleh Eni," tegas dia kepada KONTAN, (20/3).
Saat ini tim eksplorasi SKK Migas masih melakukan verifikasi klaim temuan tambahan cadangan itu. Sebab klaim tambahan cadangan gas itu baru valid jika sudah ada sertifikasi dari SKK Migas. "Untuk menyatukan produksi di dua blok berbeda harus mendapat persetujuan dari SKK Migas," ujar dia.
Zuldadi meminta Eni mengajukan rencana put on production atas sumur Merakes -1 kepada SKK Migas. Adapun put on production adalah rencana perluasan lingkup produksi migas dari suatu Blok Migas yang sudah mendapat persetujuan plan of developmentnya dari SKK Migas dan Kementerian ESDM. "PoD untuk Lapangan Jangkrik di Blok Muara Bakau kan sudah disetujui," ungkap dia.
Perlu diketahui, pada Februari 2015, Eni menjual 15% saham Blok East Sepinggan kepada PT Pertamina Hulu Energi. Penjualan itu sudah disetujui pemerintah. Sementara 85% saham masih dipegang Eni Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News