kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Eratex optimalkan pasar ekspor


Sabtu, 30 April 2016 / 11:15 WIB


Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA.  Bisnis tekstil dan garmen masih melaju, meski kondisi ekonomi belum berputar kencang di awal tahun ini. Ini pula yang tercermin dalam kinerja PT Eratex Djaja Tbk.

Produsen tekstil ini masih  mencatatkan pertumbuhan  pendapatan yang positif di kuartal I-2016. Pada periode ini, pendapatan perusahaan dengan kode saham ERTX mencapai 1,87 juta satuan (pieces) atau tumbuh 6% ketimbang kuartal I-2015.

Melihat realisasi pertumbuhan ini manajemen Eratex berharap kuartal II-2016 ini bisa tumbuh lebih kencang. "Kami harapkan ada kenaikan lagi," kata Juliarti Pudjie, Sekretaris Perusahaan Eratex ke KONTAN, Rabu (27/04).

Hanya Juliarti belum merinci proyeksi penjualan yang perusahaan bidik di kuartal kedua ini. Untuk sementara, perusahaan yang menyasar pasar kelas menengah dan atas di pasar lokal dan internasional ini membidik target penjualan konservatif, yakni US$ 72 juta sepanjang 2016.

Target ini hanya tumbuh 4,34% dari pendapatan 2015 yang sebesar US$ 69 juta.

Sekadar catatan, target pertumbuhan penjualan Eratex tahun ini relatif sama dengan target tahun lalu. Pada 2015, realisasi pertumbuhan pendapatan ERTX juga sebesar 4,34% dari pendapatan 2014 yang sebesar US$ 54,43 juta.

Dari sisi volume, penjualan produk garmen dan tekstil pada 2015 mencapai 7,8 juta pieces. Hanya, Juliarti tidak memberi perincian target volume penjualan tahun ini, yang jelas mereka berharap bisa melampaui 8 juta pieces.

Optimalkan ekspor

Saat ini Eratex mengandalkan penjualan dari pasar ekspor. Tahun lalu, sekitar 99% dari total penjualan perusahaan ini dari pasar ekspor.

Nilai ekspor perusahaan ini mencapai US$ 68,84 juta, dari total penjualan US$ 69,18 juta. Porsi pasar dalam negeri cuma US$ 342.738 atau 1% dari total penjualan tahun  2015 lalu.

Negara tujuan utama ekspor emiten dengan kode ERTX di Bursa Efek Indonesia ini terbesar ke Amerika Serikat. Menyusul negara-negara kawasan Eropa, serta beberapa negara Asia seperti Jepang dan China. Adapun klien besar perusahaan ini di luar negeri diantaranya Ann Taylor, Polo Ralph Lauren, Sojitz, dan VF Europe

Juliarti menyebut, tahun ini ERTK akan berupaya untuk memaksimalkan ekspor kepada klien-klien dan negara tujuan ekspor yang ada sekarang. Sebab ia menyebut ada potensi besar untuk meningkatkan penjualan pasar ekspor ini.

"Dengan negara tujuan yang sama, Eratex akan meningkatkan volume ekspornya tahun ini menjadi sekitar 8 juta pieces," terangnya.

Agar kemampuan memasok kepada pembeli ini tidak terganggu, Eratex berupaya meningkatkan kapasitas produksi sebesar 60%. Sebelumnya pabrik ERTX di Probolinggo  Jawa Timur memiliki kapasitas produksi hingga  delapan juta pieces per tahun. Dengan penambahan kapasitas diharapkan bisa meningkat menjadi 12,8 juta pieces per tahun.

Untuk tahap awal, Eratex ingin menambah kapasitas produksi sekitar 30% di kuartal II-2016. Tambahan produksinya berikutnya yakni hingga 60% baru bisa terealisasi di kuartal III-2016 nanti.

Supaya aksi bisnis lancar, Eratex menganggarkan belanja modal US$ 5 juta tahun ini yang ditujukan untuk mengoptimalkan mesin produksi di pabrik Eratex. Belanja modal tersebut Eratex dapatkan dari kas internal serta pinjaman perbankan. Tapi,  manajemen perusahaan tidak menjelaskan komposisinya.

Langkah ekspansi bisnis yang perlu Eratex lakoni. Soalnya, perusahaan ini mengaku masih menghadapi beberapa kendala persaingan bisnis. Misalnya, perusahaan tekstil dari negara Asia lainnya seperti Vietnam atau Bangladesh yang masih punya keuntungan biaya buruh yang rendah.

Selain itu perusahaan pesaing dari negara lain juga mendapatkan insentif di negara tujuan ekspor. "Seperti negara Afrika dan Vietnam mendapat pembebasan pajak impor dari Amerika Serikat," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×