Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap pihaknya tengah mengusahakan pelepasan saham atau divestasi 10 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI) rampung pada kuartal pertama tahun 2025.
"Kita coba ya. Kita coba (kuartal I-2025)," ungkap Erick saat ditemui di Kantor BUMN, Selasa (24/12).
Ia menyebut, hingga saat ini pihaknya masih menemui beberapa kendala. Sayangnya, Erick tidak menjelaskan secara rinci kendala yang dimaksud.
"Kita usahakan, karena memang ada beberapa kesepakatan yang dinamikanya cukup kompleks," tambahnya.
Baca Juga: Freeport Ajukan Tambahan Kuota Ekspor Tembaga 2024, Smelter Belum Pulih
Sebelumnya, target mengenai divestasi 10 persen saham Freeport juga telah diungkap oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.
Mengutip Kompas, Bahlil menyebut kementeriannya menargetkan divestasi ini rampung pada awal tahun 2025.
"Insya Allah tahun depan awal. Tergantung dari komunikasi dengan Freeport-nya," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (31/10).
Ia mengakui, pembicaraan sempat tidak berjalan maksimal setelah smelter Freeport Indonesia di Gresik mengalami kebakaran pada 14 Oktober 2024 lalu.
"Jadi nanti mungkin begitu timnya sudah selesai, kita baru mulai bicara lagi," ucap Bahlil.
Baca Juga: Ragam Alasan Freeport Agar Ekspor Konsentrat Dikabuli, Kali Ini Soal Stockpile Penuh
Adapun terkait harga saham, Bahlil menjamin divestasi saham yang didapat Indonesia akan berharga murah atau bahkan gratis.
"Harganya sekecil-kecil mungkin. Bahkan berpotensi untuk gratis," tutupnya.
Dari sisi persentase saham, hingga saat ini pemerintah Indonesia melalui BUMN Holding Industri Pertambangan, MIND ID telah memiliki porsi kepemilikan saham PTFI sebesar 51,23%, sementara sisanya atau sebesar 48,76% persen masih dipegang Freeport McMoran.
Selanjutnya: Mengetahui Penggolongan Darah Manusia dari Sejarah Hingga Cara Penggolongannya
Menarik Dibaca: Harga Bitcoin Tergelincir 12% Menjauh dari Rekor Puncak, Sinyal Rebound?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News