kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Eropa Minta Batubara, Industri Tambang Indonesia Hadapi Sejumlah Tantangan


Minggu, 26 Juni 2022 / 18:07 WIB
Eropa Minta Batubara, Industri Tambang Indonesia Hadapi Sejumlah Tantangan
ILUSTRASI. Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara melintas di Sungai Barito, Barito Kuala, Kalimantan Selatan,


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan batubara dari pasar Eropa diprediksi akan meningkat dalam waktu dekat.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengungkapkan, ada sejumlah hal yang menjadi tantangan dalam pemenuhan permintaan batubara pasar Eropa.

"Faktor cuaca, keterbatasan alat berat juga menjadi hambatan. Selain itu untuk permintaan dari Eropa (terkendala) soal kualitas juga," kata Hendra kepada Kontan.co.id, Minggu (26/6).

Hendra mengungkapkan, umumnya pun para penambang akan berfokus untuk memenuhi kontrak eksisting terlebih dahulu. Kontrak itu baik yang untuk pasar ekspor maupun domestik.

Kendati demikian, Hendra tak menampik jika ada peluang untuk pemenuhan batubara ke Eropa maka pelaku usaha akan mengoptimalkan peluang itu.

"Terutama jika kualitas (batubara) sesuai dan harga serta syarat dan ketentuan disepakati perusahaan bisa memanfaatkan peluang dengan meningkatkan produksi," terang Hendra.

Terbaru, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sejumlah negara Eropa telah memulai proses penjajakan untuk pemenuhan batubara dari Indonesia.

Baca Juga: BLU Batubara Segera Terbentuk, Ini Harapan Asosiasi Pertambangan Batubara

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara Irwandy Arif mengungkapkan, sejauh ini proses penjajakan masih memasuki tahap awal. Apalagi penghentian pemenuhan batubara dari Rusia oleh Uni Eropa baru akan berlangsung Agustus nanti.

Adapun, ada empat negara disebut tengah melakukan diskusi dengan pemerintah. "Jerman, Spanyol, Italia dan Belanda. Dengarnya seperti itu," kata Irwandy ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (24/6).

Irwandy menambahkan, upaya untuk memenuhi permintaan batubara tidak lah mudah. Selain faktor spesifikasi kalori, Indonesia juga dinilai tidak bisa serta merta menaikkan produksi.

Menurutnya, faktor cuaca pun masih jadi salah satu kendala utama dalam kegiatan produksi sejauh ini. Pengadaan alat berat pun dinilai cukup sulit.

Untuk itu, peningkatan produksi secara tiba-tiba sulit untuk dilakukan. "Produksinya saja baru 41% dari target sampai dengan Mei," terang Irwandy.

Untuk itu, Irwandy pun belum bisa memberikan gambaran potensi volume permintaan tambahan dari Eropa maupun penambahan produksi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×