kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ESDM: Smelter Amman Mineral masih sesuai rencana


Jumat, 17 November 2017 / 19:08 WIB
ESDM: Smelter Amman Mineral masih sesuai rencana


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan pembangunan smelter PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) berjalan sesuai rencana kerja. Tidak ada kendala apa pun termasuk bersinggungan dengan rencana tata ruang lahan pertanian. AMNT sebelumnya bernama PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) yang berlokasi di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

Direktur Pembinaan Mineral Kementerian ESDM, Bambang Susigit mengatakan, belum menerima laporan apa pun terkait kendala pembangunan smelter AMNT. Begitu pula mengenai adanya permasalahan pada tata ruang.

"Amman sudah perataan lahan 2 bulan yang lalu," katanya kepada KONTAN, Jumat (17/11).

Juru bicara AMNT, Rubi Purnomo juga mengatakan bahwa pembangunan smelter tidak ada permasalahan lahan. Dia menyebut pembangunan smelter sesuai dengan rencana kerja.

"Segala hal yang berhubungan dengan rencana pembangunan smelter AMNT saat ini sedang dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja serta peraturan yang ditentukan," ujarnya.

Sebelumnya, Asisten Deputi Industri Ekstraktif Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ahmad Bastian Halim mengungkapkan adanya kendala dalam pembangunan smelter AMNT. "Amman membangun smelter. Tapi ternyata berhadapan tata ruang karena masuk kawasan pertanian," kata Ahmad dalam sebuah seminar, di Dharmawangsa, Kamis (16/11)

Asal tahu saja, AMNT mulai pembangunan smelter (groundbreaking) yang berlokasi di Sumbawa pada akhir April lalu. AMNT rencananya membangun smelter dengan kapasitas input sebesar 1 juta ton konsentrat tembaga per tahun dan dapat ditingkatkan hingga 1,6 juta atau 2 juta ton per tahun.

Kapasitas tersebut dapat memproses konsentrat baik dari tambang Batu Hijau, maupun suplai potensial dari tambang Elang (saat ini dalam tahap eksplorasi) dan sumber pemasok konsentrat lainnya.

Pada September kemarin, Kementerian ESDM telah melakukan evaluasi pembangunan smelter per enam bulan. Evaluasi itu terhitung sejak diterbitkan rekomendasi ekspor pada Februari kemarin. ESDM menyatakan progres smelter AMNT lebih dari 90% dari rencana kerja.

Dalam rencana 6 bulan kemarin pembangunan smelter itu AMNT melakukan pembebasan lahan dan penyusunan administrasi analisis dampak lingkungan (Amdal). Dua poin rencana kerja itu sudah berjalan dan sesuai. Pembebasan lahan itu telihat dengan groundbreaking smelter. Untuk penyelesaian amdal ditargetkan selesai pada akhir tahun. Kepastian amdal itu akan menjadi perhatian ESDM dalam evaluasi pembangunan smelter enam bulan ke depan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×