Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati kabar berembusnya rencana initial public offering (IPO) PT Amman Mineral Nusa Tenggara sudah menyeruak, namun manajemen PT Medco Energy International Tbk (MEDC) belum mau memberikan kepastian terkait hal tersebut. Manajemen belum banyak berkomentar terkait rencana IPO tersebut.
Anthony R Mathias, Direktur Keuangan MEDC mengatakan, saat ini pihaknya masih fokus pada pengembangan fase tujuh Blok Elang, Tambang Batu Hijau. Selain itu, Medco juga tengah menggalang pendanaan untuk pengembangan fase tujuh dan smelter.
Sekadar informasi, Medco memiliki 50% saham PT Amman Mineral Nusa Tenggara. AMNT mengoperasikan sekitar 87.000 hektare (ha) tambang tembaga dan emas yang terletak di Pulau Sumbawa. "Banyak spekulasi Amman Mineral akan IPO tahun depan. Saat ini kami tidak bisa katakan iya atau tidak," ujarnya di Jakarta, Senin (6/11).
Roberto Lorato, CEO PT Medco Energy International Tbk menyampaikan, seluruh kemajuan pengembangan usaha Amman berjalan sesuai dengan jadwal. Yang jelas, dalam waktu dekat detail mengenai pengembangan smelter juga akan segera diselesaikan.
"Kami terus kembangkan tambang termasuk pembangunan smelter dan harapannya dalam beberapa minggu ke depan sudah bisa berikan detailnya," tambahnya.
Berdasarkan pemberitaan KONTAN sebelumnya, Hilmi Panigoro, Presiden Direktur PT Medco Energy International Tbk mengatakan, akan membawa PT Amman Mineral Nusa Tenggara untuk IPO pada tahun depan. Hal ini guna mendanai pembangunan smelter yang diperkirakan membutuhkan dana US$ 800 juta hingga US$ 1,2 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News