kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,42   4,11   0.45%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ESSA menargetkan produksi LPG naik


Kamis, 19 Desember 2013 / 12:13 WIB
ESSA menargetkan produksi LPG naik
ILUSTRASI. Berikut beberapa alasan mengapa kucing peliharaan Anda suka menggigit.


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Azis Husaini

JAKARTA. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) berencana meningkatkan kapasitas produksi liquified petroleum gas (LPG) pada tahun 2014 mendatang. Peningkatan produksi tersebut lantaran ESSA akan membeli teknologi terbaru untuk produksi LPG.

Direktur Teknik ESSA Mukesh Agrawal mengatakan, pihaknya berencana meningkatkan kapasitas produksi LPG sebesar 40% dari 33.797 metrik ton (MT) per tahun menjadi 61.000 MT per tahun sejak Oktober 2014 mendatang. Peningkatan kapasitas produksi ini terjadi karena Surya Esa berencana menggunakan teknologi termutakhir di bidang pengolahan LPG yaitu turbo expander.

Teknologi ini nantinya akan lebih efisien dan produktif jika dibandingkan dengan teknologi LPG yang diaplikasikan oleh Surya Esa pada saat ini, yaitu teknologi refrigerant. Untuk itu, Mukesh bilang, perusahan telah menyediakan anggaran sebesar US$ 21 juta sejak awal tahun 2013 ini.

Dari belanja modal sebesar itu, Surya Esa sudah menggunakan sekitar US$ 6 juta sampai US$ 7 juta sepanjang tahun 2013. " Sisanya akan kita keluarkan di tahun 2014 nanti," ujar Mukesh saat acara public expose, Rabu (18/12). Sekadar mengingatkan, Surya Esa memiliki kilang dan fasilitas pengolahan gas bumi menjadi LPG di Palembang, Sumatra Selatan, yang dibangun sejak pada tahun 2006 dan beroperasi sejak tahun 2007.

Surya Esa berharap, tahun depan, harga minyak dunia naik, sehingga otomatis akan menaikkan harga LPG sebesar 60%-70% dari harga minyak dunia. Bila harga minyak dunia US$ 100 per barel, maka harga LPG bisa mencapai US$ 750 per MT hingga US$ 800 per MT.

Selain ekspansi pada bisnis LPG, Surya Esa akan melanjutkan proyek pembangunan pabrik amoniak di Banggai, Sulawesi Tenggara, di bawah payung anak usaha, yakni PT Panca Amara Utama (PAU). Saat ini, PAU sudah menyelesaikan pengerjaan pematangan tanah di areal seluas 192 hektare (ha) tersebut.

Perusahaan itu juga sedang menunggu persetujuan perjanjian jual beli gas dari SKK Migas sebelum memulai tahapan produksi pabrik amoniak tersebut tahun depan. "Untuk infrastruktur gas-nya sendiri sudah selesai dibangun," tambah Sekretaris Perusahan Surya Esa, Khanisk Laroya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×