kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Eterindo Wahanatama (ETWA ) masih menunggu investor baru untuk perbaiki kinerja


Kamis, 14 Oktober 2021 / 22:52 WIB
Eterindo Wahanatama (ETWA ) masih menunggu investor baru untuk perbaiki kinerja
ILUSTRASI. Paparan publik?PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) di Jakarta.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan perkebunan kelapa sawit, industri Biodiesel, dan perdagangan produk-produk kimia, PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) masih terus menanti kehadiran investor baru guna menopang perbaikan usaha perusahaan saat ini. 

Manajemen optimistis, suntikan dana dari investor baru dapat berdampak terhadap peningkatan laju bisnis ETWA untuk tiga tahun hingga empat tahun ke depan. 

Direktur  PT Eterindo Wahanatama Tbk Azwar Alinuddin memaparkan, ETWA sudah tidak lagi memproduksi biodiesel dan produk kimia sejak tahun 2020 silam. Hal ini lantaran kurangnya suntikan modal kerja untuk melakukan perbaikan-perbaikan.

Menurutnya, pada tahun 2020 ETWA tidak lagi memproduksi biodiesel (fame) dan juga produk kimia. Sedangkan di tahun 2019 silam, perusahaan masih mampu menjalankan produksi masing-masing sebanyak 10.035 ton dan 11.700 ton.

"Untuk penjualan biodiesel tidak ada penjualan di 2020. Sementara untuk by product atau chemicalnya ada sekitar 19 ton, yang merupakan sisa produksi periode 2019. Bukan penjualan hasil produksi 2020 tapi stok 2019," kata Azwar dalam Paparan Publik hari ini, Kamis (14/10). 

Baca Juga: ARTI, ARMY, dan ETWA Gelar Private Placement dengan Skema Debt to Equity Swap

Sementara itu, untuk produksi dan volume penjualan tandan buah segar (TBS) hanya tercatat sebanyak 249 ton dan 241 ton di tahun lalu. Jumlah ini merosot tajam dibandingkan tahun 2019 yang masing mencapai 5.078 ton dan 4.866 ton. 

Demi mempertahankan kelanjutan bisnis perseroan di tahun 2021 ini hingga ke depannya, ETWA pun telah menyiapkan sejumlah langkah strategis. Di lini bisnis biodiesel, saat ini ETWA tengah berusaha menawarkan jasa tolling produksi kepada perusahaan yang membutuhkan jasa untuk menitipkan bahan bakunya untuk dijadikan biodiesel. 

"Nah, kami sedang mencari perusahaan-perusahaan seperti itu untuk bekerjasama untuk dia menitipkan bahan bakunya dan dijadikan biodiesel," sebutnya. 

Kedua, ETWA juga akan melakukan produksi sendiri untuk penjualan ekspor serta memodifikasi pabrik biodiesel menjadi pabrik kimia. Saat ini, perusahaan tengah menganalisa pasar untuk produk kimia, jika kebutuhan akan produk kimia lebih baik, rencananya ETWA akan mencoba memoditifkasi pabrik eksisting tersebut. 

 

"Karena pabrik kami ini bisa switch capability. Bisa biodoesel bisa juga produk chemical. jadi tinggal melakukan perubahan seidikit maka bisa memproduksi chemical," jelas dia. 

Lebih lanjut, untuk bisnis perkebunan kelapa sawit, ada beberapa rencana yang dicanangkan perusahaan. Pertama, rehabilitasi fisik tanaman untuk mengoptimalkan produksi TBS dan infrastruktur dalam lingkungan kebun.

Selain itu, ETWA juga berencana untuk membangun pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 45 ton/jam serta melanjutkan pembangunan kebun di area sisa lahan di dalam HGU.

"Demikian juga untuk menanam, kami punya lahan seluas 28.000 hektar, sementara sudah tertanam 8.200 hektar. Sisanya itu masih layak untuk ditanam," jelas Azwar. 

Nah, untuk merealisasikan setiap rencana di atas, ETWA membutuhkan suntikan dana dari investor. Sehingga, saat ini pihaknya masih terus menunggu investor baru yang bisa mendanai modal kerja perusahaan ke depan. 

"Di tahun 2021 ini nanti di akhir 2021 mudah-mudahan kami sudah dapat investor. Asumsi saya di 2025 sekitar 3 tahun-4 tahun ke depan, kami akan kembali mengalami kemajuan yang signifikan," tutup Presiden Direkur ETW Lie Kiong.

Selanjutnya: Data terbaru, BEI sebut ada sekitar 32 perusahaan tercatat memiliki ekuitas negatif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×